Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Inovasi AI Terbaru yang Akan di Luncurkan pada Tahun 2025

29 Juli 2024   10:15 Diperbarui: 29 Juli 2024   10:20 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Anton Shilov (https://bit.ly/AntonShilov)

Tahun 2025 akan menjadi saksi peluncuran berbagai teknologi AI yang menjanjikan perubahan signifikan di berbagai sektor. Berikut adalah tiga inovasi AI utama yang dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun tersebut:

1.   Samsung's Mach-1 AI Chip

Samsung Electronics, salah satu raksasa teknologi asal Korea Selatan, sedang bersiap untuk meluncurkan chip akselerator AI terbaru mereka, Mach-1, pada awal tahun 2025. Chip ini dirancang untuk aplikasi edge computing dan dilengkapi dengan memori LPDDR, yang membuatnya sangat efisien dalam mengurangi kebutuhan bandwidth memori hingga sekitar 0,125 kali dari desain yang ada saat ini (Tom's Hardware). Dengan kemampuan ini, Mach-1 diharapkan dapat menawarkan kinerja yang lebih baik dalam lingkungan yang memerlukan konsumsi daya rendah dan biaya rendah.

Kye Hyun Kyung, kepala Divisi Solusi Perangkat Samsung, mengonfirmasi bahwa desain chip ini telah melewati validasi teknologi pada field-programmable gate arrays (FPGAs) dan sedang dalam tahap finalisasi fisik. Chip ini diposisikan untuk bersaing dengan solusi AI lainnya di pasar inferensi, terutama dalam aplikasi edge yang membutuhkan efisiensi tinggi dan ukuran yang minimal. Mach-1 bukan hanya sekadar chip, tetapi merupakan bagian dari strategi Samsung untuk memperluas dominasi mereka dalam industri semikonduktor AI (Tom's Hardware).

Keberhasilan peluncuran chip ini tidak hanya akan memperkuat posisi Samsung di pasar AI global tetapi juga mendorong perkembangan teknologi edge computing yang semakin diperlukan dalam berbagai aplikasi industri. Dengan fokus pada efisiensi dan performa, Mach-1 akan menjadi pilihan utama bagi perusahaan yang mencari solusi AI yang hemat biaya dan daya. Selain itu, chip ini juga diharapkan dapat mendukung berbagai aplikasi, mulai dari otomasi industri hingga perangkat konsumen pintar (Tom's Hardware).

Tidak hanya itu, Samsung juga sedang mengembangkan laboratorium penelitian di Silicon Valley yang didedikasikan untuk penelitian kecerdasan buatan umum (AGI). Laboratorium ini bertujuan untuk menciptakan jenis prosesor dan memori baru yang memenuhi persyaratan pemrosesan sistem AGI masa depan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Samsung untuk menjadi pemain kunci dalam teknologi AI masa depan, yang mencakup tidak hanya hardware tetapi juga inovasi dalam software dan algoritma (Tom's Hardware).

Peluncuran Mach-1 oleh Samsung adalah langkah strategis yang akan mengubah lanskap teknologi AI, memberikan solusi yang lebih efisien dan hemat biaya untuk berbagai aplikasi. Ini adalah bukti dedikasi Samsung dalam membawa inovasi terdepan dan memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin industri teknologi.

2.   Google 3D Video Conferencing (Project Starline)

Sumber Gambar : Martin Crowley (https://bit.ly/MartinCrowley)
Sumber Gambar : Martin Crowley (https://bit.ly/MartinCrowley)

Google, bekerja sama dengan HP, akan meluncurkan teknologi konferensi video 3D yang disebut Project Starline pada tahun 2025. Teknologi ini menggunakan pencitraan 3D, AI, serta kamera dan layar khusus untuk menciptakan gambar 3D dari orang yang berada di lokasi jauh, sehingga tampak seperti mereka berada di ruangan yang sama. Proyek ini awalnya diperkenalkan pada konferensi Google I/O 2021 dan telah melalui berbagai tahap pengujian dan pengembangan (AI Tool Report | Your Daily Source of AI).

Project Starline menggunakan kombinasi kamera berkualitas tinggi, sensor, dan tampilan khusus untuk menghasilkan efek 3D yang realistis. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lebih alami, menangkap gerakan halus dan ekspresi wajah yang sulit ditangkap oleh teknologi video konferensi konvensional. Dengan demikian, pengguna dapat merasakan kehadiran fisik orang lain meskipun berada di lokasi yang berbeda (AI Tool Report | Your Daily Source of AI).

Setelah melalui pengujian teknis dan ulasan internal, Google melaporkan bahwa pengalaman 3D ini dapat mengurangi kelelahan akibat pertemuan virtual hingga 31% dan meningkatkan kecepatan reaksi pada tugas sehari-hari sebesar 12%. Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan kolaborasi dan komunikasi dengan memungkinkan pengguna untuk melihat gerakan dan ekspresi wajah yang lebih hidup, membuat interaksi menjadi lebih alami dan efisien (AI Tool Report | Your Daily Source of AI).

Google dan HP merencanakan untuk meluncurkan Project Starline untuk penggunaan komersial pada tahun 2025, dengan integrasi ke platform video call populer seperti Zoom dan Google Meet. Teknologi ini diharapkan dapat digunakan di berbagai industri, mulai dari bisnis hingga pendidikan, untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan kolaborasi jarak jauh. Namun, ada kekhawatiran mengenai aksesibilitas dan biaya teknologi ini untuk pengguna umum, yang masih harus dijawab oleh Google dalam pengumuman mendatang (AI Tool Report | Your Daily Source of AI).

Dengan peluncuran Project Starline, Google dan HP berupaya untuk mendefinisikan ulang cara orang berkomunikasi jarak jauh. Teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pertemuan virtual tetapi juga membuka peluang baru untuk aplikasi dalam berbagai sektor, mencerminkan masa depan di mana interaksi jarak jauh menjadi semakin realistis dan efisien.

3.   AI dalam Layanan Concierge

Sumber Gambar : https://bit.ly/AITerbaru2025
Sumber Gambar : https://bit.ly/AITerbaru2025

AI juga diprediksi akan semakin mendominasi layanan concierge pada tahun 2025, dengan berbagai perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Amazon yang berkontribusi dalam pengembangannya. Layanan ini akan menyediakan pengingat, akses cepat ke informasi, serta bantuan profesional melalui perangkat yang dapat dikenakan seperti jam tangan pintar. Layanan concierge ini dirancang untuk memberikan otonomi lebih besar kepada pengguna dalam aktivitas sehari-hari serta tugas-tugas profesional khusus (Pew Research Center).

Frederic Litto, seorang profesor emeritus di Universitas Sao Paulo, menyatakan bahwa layanan concierge berbasis AI akan memberikan perangkat pintar yang dapat membantu pengguna dalam berbagai aktivitas, dari mengatur jadwal hingga memberikan akses cepat ke sumber informasi global dan lokal. Layanan ini akan memungkinkan pengguna untuk mengelola tugas sehari-hari dengan lebih efisien dan mendapatkan bantuan profesional secara instan, tanpa harus bergantung pada bantuan manusia (Pew Research Center).

Selain itu, teknologi ini diharapkan dapat diterapkan dalam berbagai sektor layanan, seperti perbankan, ritel, dan layanan makanan, di mana AI akan menggantikan sebagian besar tugas sederhana yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. AI dalam layanan concierge akan mengotomatisasi proses layanan pelanggan, memungkinkan interaksi yang lebih cepat dan efisien. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sambil mengurangi biaya operasional (Pew Research Center).

Layanan AI ini juga akan berperan penting dalam bidang kesehatan, membantu dokter dan tenaga medis dalam membuat diagnosis dan memberikan perawatan. Dengan bantuan sistem AI yang dapat dikenakan, para profesional medis dapat mengakses informasi pasien dengan cepat, mengelola perawatan secara efisien, dan memberikan perawatan yang lebih baik. Ini akan meningkatkan kualitas perawatan kesehatan dan memastikan bahwa pasien mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan tepat waktu (Pew Research Center).

Dengan adopsi yang semakin meluas, AI dalam layanan concierge diprediksi akan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan meningkatkan kualitas hidup sehari-hari. Inovasi ini menunjukkan potensi AI untuk menyediakan layanan yang lebih personal, efisien, dan andal, mencerminkan masa depan di mana teknologi berperan sebagai mitra utama dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Peluncuran teknologi AI pada tahun 2025 menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai bidang, mulai dari edge computing hingga konferensi video 3D dan layanan concierge. Inovasi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan pengalaman pengguna tetapi juga membuka peluang baru untuk adopsi AI yang lebih luas di berbagai industri. Dengan inovasi-inovasi ini, tahun 2025 akan menjadi tahun yang menarik untuk melihat bagaimana AI dapat mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Informasi lebih lanjut dapat ditemukan melalui sumber-sumber berita yang telah dikutip di atas, yang memberikan pandangan mendalam tentang perkembangan dan potensi teknologi AI di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun