semut-semut kecil berjalan-jalan pagi,
melintasi lubang-lubang tanah yang sudah mereka lubangi.
rerumputan liar mengotori gundukan orang yang disemayamkan.
sudah lama sepertinya gundukan itu tak mendapat kunjungan sanak saudara,
nisanpun sudah tak tampak,
tanah melahapnya perlahan seiring waktu berjalan,
mereka yang telah berpulang hanya menunggu harap dengan rasa resah pula pasrah,
menanti sanak saudara berkunjung dan merapikan tanah persemayamannya,
pula menaburkan wangi bunga diiringi do'a-do'a yang segera diijabah Tuhannya,
terlihat banyak gundukan tanah yang semakin rata,
dengan rerumputan yang tumbuh liar menutupinya.
sedang binatang-binatang kecil itu hanya menemani mereka yang tertidur untuk selamanya.
mereka menangis tersedu-sedu ketika nama mu sudah dipanggil sang Pencipta,
berharap kau bisa kembali dan merangkai kebersamaan lagi,
namun kini tinggal kata,
kesibukan membuat mereka terpaksa.
sebab tak bisa berkunjung dalam waktu yang lama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI