Yogyakarta, 17 Juli 2024 - Upaya menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sejak dini terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 dari Universitas Ahmad Dahlan yang menggelar sosialisasi anti-korupsi di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Sosialisasi yang diadakan pada tanggal 21 Mei 2024 ini menggunakan metode yang menarik, yaitu melalui poster yang dipasang di majalah dinding sekolah. Poster-poster tersebut berisi pesan-pesan tentang bahaya korupsi dan pentingnya nilai-nilai anti-korupsi dalam kehidupan sehari-hari seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.
Menurut salah satu mahasiswa PPL, Dea Amalia, kegiatan sosialisasi ini dilatar belakangi dari hasil observasi yang masih terdapat beberapa perilaku peserta didik menunjukkan kurangnya nilai-nilai anti-korupsi.
"Masih ada peserta didik yang mencontek saat ujian, tidak mengerjakan tugas tepat waktu, dan tidak memakai seragam sekolah sesuai dengan ketentuan" jelas Dea Amalia.Â
Melalui sosialisasi ini, diharapkan peserta didik dapat memahami bahaya korupsi dan menerapkan nilai-nilai anti-korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Sosialisasi ini membuahkan hasil positif. Berdasarkan masukan dari peserta didik, mereka mengaku mendapatkan pengetahuan baru tentang korupsi dan nilai-nilai anti-korupsi.
"Saya jadi lebih paham tentang apa itu korupsi dan bahayanya," kata Sazkia Nabella Rossa, salah satu peserta didik. "Saya juga termotivasi untuk menerapkan nilai-nilai anti-korupsi dalam kehidupan sehari-hari."
Selain itu, peserta didik juga termotivasi untuk menjadi agen anti-korupsi di lingkungan mereka.
"Saya ingin mengajak teman-teman dan orang-orang di sekitar saya untuk melawan korupsi," ujar M. Riski Atha Nugroho, peserta didik lainnya yang hadir dalam kegiatan sosialisasi.
Menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan sosialisasi, Dea Amalia dan timnya berencana untuk melakukan beberapa perbaikan di masa depan.
"Kami akan menggunakan warna-warna yang lebih cerah pada poster dan memperbesar ukuran hurufnya agar lebih mudah dibaca," jelas Clarissa Azalika.
Selain itu, mereka juga akan menggunakan metode yang lebih interaktif dalam pelaksanaan sosialisasi, seperti diskusi kelompok, permainan edukatif, dan simulasi.
Khoirunnisa Azzahra juga berharap dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan efektivitas sosialisasi anti-korupsi di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
"Kami ingin bekerjasama dengan pihak sekolah, orang tua, dan organisasi anti-korupsi untuk mewujudkan generasi muda yang berintegritas dan bebas dari korupsi," pungkasnya.
Kegiatan sosialisasi anti-korupsi yang telah dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta merupakan langkah yang positif dalam menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sejak dini kepada peserta didik. Dengan terus meningkatkan kualitas dan metode sosialisasi, diharapkan generasi muda Indonesia dapat terhindar dari bahaya korupsi dan membangun bangsa yang lebih baik.
