Menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan sosialisasi, Dea Amalia dan timnya berencana untuk melakukan beberapa perbaikan di masa depan.
"Kami akan menggunakan warna-warna yang lebih cerah pada poster dan memperbesar ukuran hurufnya agar lebih mudah dibaca," jelas Clarissa Azalika.
Selain itu, mereka juga akan menggunakan metode yang lebih interaktif dalam pelaksanaan sosialisasi, seperti diskusi kelompok, permainan edukatif, dan simulasi.
Khoirunnisa Azzahra juga berharap dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan efektivitas sosialisasi anti-korupsi di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
"Kami ingin bekerjasama dengan pihak sekolah, orang tua, dan organisasi anti-korupsi untuk mewujudkan generasi muda yang berintegritas dan bebas dari korupsi," pungkasnya.
Kegiatan sosialisasi anti-korupsi yang telah dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta merupakan langkah yang positif dalam menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sejak dini kepada peserta didik. Dengan terus meningkatkan kualitas dan metode sosialisasi, diharapkan generasi muda Indonesia dapat terhindar dari bahaya korupsi dan membangun bangsa yang lebih baik.