Mohon tunggu...
Alto RefaChandra
Alto RefaChandra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis

Saat ini saya masih menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya, selain kuliah saya memiliki kesibukan lain yaitu mendaki gunung dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Di Tengah Adanya Pandemi, Harus Tetap Semangat dalam Menjalani Ramadan dan Waisak

7 Mei 2020   18:39 Diperbarui: 7 Mei 2020   18:41 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah ditengah pandemi corona ini membuat kita masih memiliki semangat untuk menjalani kehidupan sehari-hari ? apakah kita masih optimis untuk meneruskan hidup ditengah pandemi corona ini ?. Jawabannya pasti tergantung pada diri sendiri, mungkin kita memiliki jawaban yang sama akan pertanyaan ini. Mungkin kita juga memiliki jawaban yang berbeda terkait pertanyaan ini. Jawaban ini tergantung dari hati kita, kekuatan dan keteguhan hati kita yang akan mempengaruhi jawabannya.

Oke teman-teman semua, dahulu saat pertama kali corona muncul di Negara Indonesia, saya benar-benar takut. Saya kehilangan semangat untuk menjalani kehidupan sehari-hari, saya kehilangan perasaan optimis untuk bisa bertahan hidup ditengah pandemi corona ini. Mungkin sebagian orang saat itu merasakan hal yang sama seperti saya. Ketakutan yang dimunculkan corona dan media membuat orang-orang menjadi seperti gila.

Lalu lambat laun saya mulai berfikir, kenapa semangat dan optimis saya hilang ditengah adannya pandemi corona ? bukannya rasa semangat dan optimis saya harusnya tetap terjaga ditengah adannya pandemi corona ini. 

Masih ada Tuhan yang melindungi saya ditengah adannya pandemi corona ini, bukan saya saja, Tuhan memberikan perlindungan kepada kita semua. Saya mencoba untuk mengembalikan rasa semangat dan optimis saya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Akhirnya usaha yang saya lakukan tidak menghianati hasil, perasaan semangat dan optimis saya sudah mulai kembali lagi.

Disini intinya adalah kenapa kita harus kehilangan perasaan semangat dan optimis, bukannya masih ada Tuhan yang memberikan perlindungan kepada kita semua. Cukup berserah diri dan selalu berdoa kepadannya, pastinya kita semua akan berada pada perlindungannya. Tidak perlu takut pada permasalahan yang ada dunia, karena sejatinya kita ini hidup di dunia memang hanya sementara.

Bulan suci untuk umat Islam yaitu bulan Ramadan dan hari suci untuk umat Buddha yaitu Waisak terjadi ditengah adannya pandemi corona ini. Apakah kalian kehilangan perasaan semangat dan optimis dalam merayakan bulan dan hari suci ini, karena merayakan bulan dan hari suci ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya ? kalau saya pribadi masih merasa semangat danoptimis untuk menjalankan bulan dan hari yang suci ini.

Apasih alasan saya masih merasa semangat dan optimis menjalani bulan dan hari yang suci  ini ? terdapat tiga alasan yang saya miliki. Apakah kalian ingin tahu semua teman-teman terkait alasan yang saya miliki ? untuk teman-teman yang ingin tahu tenang saja, karena disini saya akan memberitahu kepada kalian semua. Alasan saya masih memiliki semangat dan optimis untuk menjalani bulan dan hari suci ini antara lain adalah :

1. Tuhan Masih Mengizinkan Kita Untuk Menjalani Kehidupan di Dunia Ini

Ketika kita hidup di dunia, pasti tidak semua memiliki kesamaan. Kita punya yang namanya perbedaan. Kesamaan dan perbedaan di dunia ini memang tidak dapat dipisahkan teman-teman. Berbicara tentang agama, tidak semua manusia menganut yang agama sama. Sering kita jumpai di kehidupan ini, terdapat orang yang memiliki agama berbeda dengan kita.

Memang mereka memiliki agama yang berbeda dengan kita, namun mereka memiliki satu kepercayaan yaitu adannya Tuhan. Ada kesamaan bukan antara setiap agama ? satu lagi, setiap agama selalu mengajarkan kebaikan teman-teman, tidak ada agama yang mengajarkan yang namanya keburukan. Kita hidup di dunia ini diajarkan untuk saling bertoleransi antar sesama bukan ?.

Berbicara tentang Tuhan, saya benar-benar bersyukur teman-teman, karena Tuhan Yang Maha Esa masih mengizinkan saya untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Saya masih diizinkan untuk berkumpul dengan ibu saya, saya masih diizinkan untuk berkomunikasi dengan kakak meskipun menggunakan handphone, saya masih bisa mengetahui keadaan teman-teman saya.

Sungguh saya bersyukur kepada tuhan atas semua ini, mungkin tidak hanya saya saja yang bersyukur. Ada orang lain di dunia ini yang pastinya juga memiliki rasa bersyukur atas apa yang dilimpahkan Tuhan kepadanya di dunia ini. Saya berharap teman-teman semua masih memiliki rasa bersyukur karena masih diberi kehidupan, meskipun ditengah pandemi corona ini.

2. Tuhan Masih Mengizinkan Kita Untuk Merayakannya 

Tuhan masih mengizinkan kita semua untuk merayakan bulan dan hari suci ini, ingat teman-teman semua. Tuhan masih mengizinkan kita, tuhan tidak melarang kita untuk merayakannya. Umat Islam masih bisa merayakan hari suci bulan Ramadan, bulan yang penuh dengan ampunan. Umat Buddha masih bisa merayakan hari bersejarah yaitu hari raya Trisuci Waisak.

Sungguh lalu apa yang disesali teman-teman semua ? apakah kita menyesal karena hanya bisa merayakannya di rumah saja ?. Sungguh teman-teman semua tidak boleh menyesal seperti ini, memang keadaannya sekarang tidak mendukung untuk di rayakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Bukannya lebih baik bisa merayakan meskipun hanya di rumah saja dibandingkan dengan tidak bisa merayakannya sama sekali ?.

Coba saja kalau Tuhan tidak mengizinkan sama sekali kepada kita untuk merayakannya, pasti lebih susah bukan teman-teman ?. Disini kita hanya perlu bersyukur teman-teman, selain bersyukur kita juga perlu untuk tetap menjaga semangat dan optimis kita dalam menjalani bulan Ramadan dan hari Waisak tahun ini. Meskipun merayakannya di rumah saja, tidak akan mengurangi sedikitpun kesucian dari bulan Ramadan dan hari Waisak tahun ini.

3. Saling menguatkan Antar Umat Beragama

Dimasa pandemi seperti ini, pastinya semua merasakan kesusahannya, semua pasti menderita karenanya. Namun ada satu hal yang istimewa karena adannya pandemi corona ini, semua orang menjadi menyatu dan tidak terpecah belah lagi. Kita tahu sendiri sebelum adannya corona, hubungan tidak seerat seperti saat ini. Saat ini semua orang saling menguatkan untuk mampu menghadapi permasalahan ini.

Begitu juga dengan agama, sebagai umat yang beragama, kita saling menguatkan dalam menjalani permasalahan pandemi ini. Meskipun berbeda agama tidak mengurangi solidaritas kita untuk memberikan dukungan dan dorongan kepada orang-orang yang beragama tidak sama dengan kita, begitu juga dengan mereka akan melakukan hal yang sama kepada kita.

Umat Buddha memberikan dukungan dan dorongan kepada umat Islam untuk kuat menjalani bulan Ramadan meskipun hanya di rumah saja. Umat Islam juga memberikan dukungan dorongan kepada umat Buddha untuk tetap bersemangat dalam menjalani hari suci Waisak meskipun merayakannya hanya di rumah saja. Sungguh benar-benar bahagia, bukan begitu kita melihatnya ? saya pribadi juga benar-benar bahagia melihat hal tersebut.

Nah itulah alasan saya teman-teman, hal tersebut lah yang membuat saya tetap bersemangat untuk menjalani hari. Semangat dari bulan Ramadan dan Waisak telah memberikan kekuatan kepada saya untuk tetap semangat dan optimis dalam menjalankannya. Saya berharap pada pandemi corona ini, kita senantiasa tidak mengeluh kepada Tuhan, kita harus tetap percaya bahwa pada setiap cobaan pasti akan ada jalan keluarnya.

Saya berharap semoga teman-teman diberikan perlindungan, saya juga berharap teman-teman tetap memiliki perasaan semangat dan optimis dalam menjalani bulan suci Ramadan ataupun ketika menjalani hari suci Waisak. Kita salurkan semangat Ramadan dan Waisak kedalam diri kita, agar kita juga ikut semangat dan optimis dalam menjalankannya.

Teman-teman semua, itulah cerita terkait rasa semangat dan optimis dalam diri saya. Apakah teman-teman juga memiliki perasaaan yang sama seperti saya ? semoga saja teman-teman memiliki perasaaan yang sama. Oke, saya sudahi dulu ya teman-teman cerita hari ini. Terimakasih sudah membaca cerita saya hari ini, nantikan cerita saya selanjutnya ya teman-teman.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun