Berbicara tentang Tuhan, saya benar-benar bersyukur teman-teman, karena Tuhan Yang Maha Esa masih mengizinkan saya untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Saya masih diizinkan untuk berkumpul dengan ibu saya, saya masih diizinkan untuk berkomunikasi dengan kakak meskipun menggunakan handphone, saya masih bisa mengetahui keadaan teman-teman saya.
Sungguh saya bersyukur kepada tuhan atas semua ini, mungkin tidak hanya saya saja yang bersyukur. Ada orang lain di dunia ini yang pastinya juga memiliki rasa bersyukur atas apa yang dilimpahkan Tuhan kepadanya di dunia ini. Saya berharap teman-teman semua masih memiliki rasa bersyukur karena masih diberi kehidupan, meskipun ditengah pandemi corona ini.
2. Tuhan Masih Mengizinkan Kita Untuk MerayakannyaÂ
Tuhan masih mengizinkan kita semua untuk merayakan bulan dan hari suci ini, ingat teman-teman semua. Tuhan masih mengizinkan kita, tuhan tidak melarang kita untuk merayakannya. Umat Islam masih bisa merayakan hari suci bulan Ramadan, bulan yang penuh dengan ampunan. Umat Buddha masih bisa merayakan hari bersejarah yaitu hari raya Trisuci Waisak.
Sungguh lalu apa yang disesali teman-teman semua ? apakah kita menyesal karena hanya bisa merayakannya di rumah saja ?. Sungguh teman-teman semua tidak boleh menyesal seperti ini, memang keadaannya sekarang tidak mendukung untuk di rayakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Bukannya lebih baik bisa merayakan meskipun hanya di rumah saja dibandingkan dengan tidak bisa merayakannya sama sekali ?.
Coba saja kalau Tuhan tidak mengizinkan sama sekali kepada kita untuk merayakannya, pasti lebih susah bukan teman-teman ?. Disini kita hanya perlu bersyukur teman-teman, selain bersyukur kita juga perlu untuk tetap menjaga semangat dan optimis kita dalam menjalani bulan Ramadan dan hari Waisak tahun ini. Meskipun merayakannya di rumah saja, tidak akan mengurangi sedikitpun kesucian dari bulan Ramadan dan hari Waisak tahun ini.
3. Saling menguatkan Antar Umat Beragama
Dimasa pandemi seperti ini, pastinya semua merasakan kesusahannya, semua pasti menderita karenanya. Namun ada satu hal yang istimewa karena adannya pandemi corona ini, semua orang menjadi menyatu dan tidak terpecah belah lagi. Kita tahu sendiri sebelum adannya corona, hubungan tidak seerat seperti saat ini. Saat ini semua orang saling menguatkan untuk mampu menghadapi permasalahan ini.
Begitu juga dengan agama, sebagai umat yang beragama, kita saling menguatkan dalam menjalani permasalahan pandemi ini. Meskipun berbeda agama tidak mengurangi solidaritas kita untuk memberikan dukungan dan dorongan kepada orang-orang yang beragama tidak sama dengan kita, begitu juga dengan mereka akan melakukan hal yang sama kepada kita.
Umat Buddha memberikan dukungan dan dorongan kepada umat Islam untuk kuat menjalani bulan Ramadan meskipun hanya di rumah saja. Umat Islam juga memberikan dukungan dorongan kepada umat Buddha untuk tetap bersemangat dalam menjalani hari suci Waisak meskipun merayakannya hanya di rumah saja. Sungguh benar-benar bahagia, bukan begitu kita melihatnya ? saya pribadi juga benar-benar bahagia melihat hal tersebut.
Nah itulah alasan saya teman-teman, hal tersebut lah yang membuat saya tetap bersemangat untuk menjalani hari. Semangat dari bulan Ramadan dan Waisak telah memberikan kekuatan kepada saya untuk tetap semangat dan optimis dalam menjalankannya. Saya berharap pada pandemi corona ini, kita senantiasa tidak mengeluh kepada Tuhan, kita harus tetap percaya bahwa pada setiap cobaan pasti akan ada jalan keluarnya.