Tetapi saya akan tetap berpegang teguh pada prinsip awal, saya tidak akan pergi keluar rumah. Saya akan tetap di rumah sampai corona selesai, saya ingin membantu pemerintah mengurangi penyebaran virus corona. Selain itu saya takut ketika keluar rumah, saya terkena virus corona, dan saya akan menyebarkan virusnya ke ibu saya. Menurut saya kesehatan ibu lah yang utama dan sudah pasti harus saya jaga sebaik-baiknya agar ibu tidak tertular virus corona.
3. Tidak Bisa Bertemu Dengan Teman-Teman
Sosialisasi dengan orang lain di kehidupan ini sangat penting bukan teman-teman ? kita semua pastinya butuh bersosialisasi dengan orang lain. Begitu juga dengan saya teman-teman semua, saya juga butuh yang namanya bersosialisasi dengan orang lain. Saya benar-benar ingin berkumpul dengan teman-teman saya seperti sedia kala, tidak ada yang menghambat ketika saya ingin berkumpul dengan mereka.
Sekarang sepertinya sudah berbeda keadaannya, saya hampir dua bulan tidak bisa bertemu dengan mereka. Rindu rasannya kalau boleh jujur, tidak bisa mengobrol bersama, tidak bisa bercanda bersama, dan tidak bisa tertawa bersama. Sungguh rasannya benar-benar menderita ketika merasakan keadaan seperti ini. Namun saya tahu, teman-teman yang lain juga merasakan hal yang sama. Mereka semua juga menderita karena corona, mereka juga ingin berkumpul lagi bersama.
Saya benar-benar yakin bahwa badai ini pasti akan segera berlalu, ketika badai ini telah berlalu akan ada kegiatan berkumpul lagi bersama. Akan ada yang namanya ngobrol bersama, akan ada yang namanya bercanda bersama, dan akan ada yang namanya momen tertawa bersama. Dunia pasti akan kembali seperti sedia kala, seperti sebelum adannya pandemi corona.
4. Tidak Bisa Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan
Momen tersulit ramadan yang keempat adalah saya atau mungkin kita semua tidak bisa berbagi kebahagiaan pada bulan ramadan. Pada bulan ramadan, seharusnya kita semua bisa untuk berbagi kebahagiaan bukan, contohnya seperti mengadakan kegiatan buka bersama di panti asuhan, membagikan takjil gratis, atau hal yang kecil seperti membangunkan orang sahur. Momen-momen seperti ini seharusnya bisa dilakukan pada bulan ramadan tahun-tahun sebelumnya.
Sungguh disayangkan pada bulan ramadan tahun ini, momen seperti ini tidak bisa dilakukan. Saya sebenarnya ingin sekali berpartisipasi untuk berbagi kebahagiaan pada bulan ramadan. Namun mau bagaimana lagi kalau keadaannya memang tidak mendukung saya untuk berbagi kebahagiaan pada bulan ramadan tahun ini. Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan, semoga keadaan ini segera cepat berlalu, agar saya bisa ikut andil berbagi kebahagiaan pada bulan ramadan tahun ini.
Nah teman-teman semua, itu semua adalah momen tersulit saya pada ramadan tahun ini. Meskipun pada ramadan tahun ini terdapat beberapa momen sulit, saya masih bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan masih mengizinkan saya untuk berkumpul dengan ibu, saya sungguh merasa sangat bahagia akan hal tersebut.
Saya tahu masih banyak orang yang mengalami momen ramadan lebih sulit dibandingkan dengan saya. Seperti tidak bisa sama sekali berkumpul dengan orang tua, tidak bisa pulang ke kampung halaman, ataupun harus diberhentikan dari pekerjaannya. Saya seharusnya ketika mengetahui akan hal itu, hanya perlu bersyukur kepada tuhan karena masih memberikan kemudahan kepada saya. Hal tersebut lah yang membuat saya sadar, ramadan tahun ini meskipun banyak momen yang sulit, namun harus tetap disyukuri.
Teman-teman, saya yakin kalian semua juga memiliki beberapa momen yang membuat ramadan kalian menjadi lebih sulit bukan ?. Teruntuk teman-teman semua yang punya momen sulit ketika ramadan tahun ini. Silahkan berkomentar ya, kalian bisa membagikan juga momen tersulit ketika ramadan tahun ini. Oke, terimakasih teman-teman semua yang sudah bersedia menyempatkan waktu untuk mendengar cerita saya. Nantikan cerita-cerita selanjutnya ya teman-teman, semoga cerita ini bermanfaat untuk kalian semua.