Mohon tunggu...
Alto RefaChandra
Alto RefaChandra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis

Saat ini saya masih menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya, selain kuliah saya memiliki kesibukan lain yaitu mendaki gunung dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Banyak Harapan pada Bulan Ramadan Tahun Ini

27 April 2020   14:31 Diperbarui: 27 April 2020   14:30 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Galeri Foto Pribadi, 2020

Bulan Ramadan merupakan bulan suci yang memberikan banyak pahala kepada kita semua yang menjalankannya. Kita semua berlomba-lomba untuk mencari pahala pada bulan suci ini, pada bulan ini kita semua rela untuk menahan hawa nafsu. Hanya ada satu keinginan yang akan kita semua lakukan pada bulan Ramadan yaitu untuk terus melakukan kebaikan.

Bulan Ramadan selalu berbeda dengan bulan-bulan yang lainnya, pada bulan Ramadan kita akan rela bangun pagi hari hanya untuk menjalankan sahur, pada sore hari kita bisa menghabiskan waktu untuk menunggu berbuka atau yang sering disebut dengan yang namanya ngabuburit, pada Adzan Magrib kita semua akan berbuka puasa, setelah Sholat Isya kita semua dianjurkan untuk menjalankan Sholat Tarawih. Wihhh asyiknya ya bulan Ramadan, bulan Ramadan memang bulan yang memberikan sejuta kebahagiaan.

Namun mungkin bulan Ramadan tahun ini berbeda dengan bulan-bulan Ramadan sebelumnya. Pada bulan Ramadan tahun ini terdapat juga bencana yang bernama pandemi corona. Mungkin bencana pandemi corona ditujukan Tuhan agar kita manusia lebih sadar diri bahwasannya kita di dunia hanya hidup sementara dan tidak ada yang lebih baik selain beramal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Memang saat ini manusia mulai lupa akan adannya surga, manusia terlalu menikmati kehidupan di dunia tanpa memperdulikan kehidupan yang selanjutnya.

Bulan Ramadan tahun ini menjadi bulan pertama bagi saya menjalankan ibadah puasa dengan formasi keluarga yang tidak lengkap. Saya hanya menjalankan ibadah puasa di rumah dengan ibu saya saja, hanya menjalankan ibadah puasa berdua saja. Kakak saya saat ini merantau di luar Kota, kakak saya tidak bisa pulang ke rumah karena adannya pandemi corona. Dia tidak diizinkan oleh ibu saya untuk pulang ke rumah, karena ibu saya takut terkait penyebaran corona, makannya kakak saya tidak diizinkan untuk pulang ke rumah.

Pada bulan Ramadan tahun ini, kami semua tidak bisa keliling kampung membangunkan warga untuk menjalankan sahur. Sungguh sedih rasanya kalau kita semua harus terpaksa menerima keadaan bahwasanya pada bulan Ramadan tahun ini tidak ada kegiatan bersama membangunkan warga untuk menjalankan sahur. 

Padahal dahulu semua kompak untuk berkumpul pada jam 3 pagi dan berkeliling desa membangunkan warga sahur, lalu setelah membangunkan warga untuk menjalankan sahur, dilanjutkan dengan sahur bersama dan Sholat Subuh bersama.

Bulan Ramadan ini saya juga tidak bisa untuk ngabuburit dengan teman-teman saya, padahal agendanya ketika bulan ramadan adalah ngabuburit dengan teman-teman. Sungguh sayang sekali ya teman-teman kita tidak bisa untuk ngabuburit bersama, padahal biasannya dalam rangka menunggu berbuka puasa kita semua pasti keluar sore hari bersama-sama. Keluar sore hari entah hanya untuk nongkrong saja ataupun untuk bersepeda bersama mengelilingi desa kita.

Tidak ada agenda berbuka puasa bersama, sungguh gila teman-teman, hanya itu yang bisa saya katakan saat ini. Bagaimana tidak saya katakan gila bahwa kenyataannya bulan Ramadan tahun ini tidak ada agenda sama sekali terkait berbuka puasa bersama. Padahal pada bulan Ramadan sebelumnya saya memiliki agenda untuk berbuka puasa bersama, bahkan agenda saya dalam berbuka puasa bersama bisa sampai berkali-kali dalam bulan Ramadan sebelumnya.

Tidak ada Sholat terawih berjamaah, sungguh malang rasannya teman-teman pada bulan Ramadan tahun ini tidak ada Sholat Terawih berjamaah. Padahal kalau ada sungguh sangat indah, pergi ke Masjid bersama keluarga untuk menunaikan Sholat Terawih. Pulangnya nanti juga bersama keluarga tercinta, diperjalanan pasti selalu ada canda dan tawa. Sungguh sangat jarang momen tersebut, hanya bisa didapatkan pada bulan Ramadan. Namun sayang bulan Ramadan tahun ini tidak ada Sholat Terawih berjamaah di desaku.

Teman-teman yang merantau pada pulang, sumpah sungguh indah bukan teman-teman bulan Ramadan. Pada bulan Ramadan, teman-teman kita yang merantai ke luar Kota akan mendapatkan jatah libur dan memutuskan untuk pulang ke rumah. Momen ini sangat jarang kita dapatkan teman-teman, bertemu dengan teman kita yang merantau ke luar Kota. Namun sekali lagi sungguh sayang, pada bulan Ramadan tahun ini, teman-teman saya yang merantai tidak bisa pulang. Mereka terpaksa tidak bisa pulang diakibatkan oleh adannya pandemi corona ini.

Sungguh berbeda sekali bulan Ramadan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadan tahun ini saya dalam lubuk hati yang paling dalam memiliki banyak harapan teman-teman. Saya berharap apa yang saya inginkan akan tersampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya mampu untuk menikmati bulan Ramadan tahun ini dengan lebih suka cita dan bahagia. Ok teman-teman semua, kalian semua pastinya ingin tahu apa saja harapan saya bukan. Baiklah teman-teman, akan saya beritahu Harapan pribadi untuk Ramadan 2020.

Pertama harapan saya adalah semoga pandemi corona ini segera pergi. Saya sungguh berharap bahwasannya pandemi ini akan segera pergi, semua orang mungkin memiliki harapan seperti ini teman-teman. Ketika pandemi ini sudah pergi, pastinya harapan yang lain akan dengan mudah tercapai. Saya sungguh berharap pandemi corona ini pergi sebelum bulan Ramadan berakhir. Saya jujur ingin menikmati bulan Ramadan seperti yang dulu-dulu teman, rasannya sangat rindu, bahkan rindu ini terasa menggebu-gebu.

Harapan kedua adalah saya sangat ingin berkumpul dengan kakak. Sungguh kalau boleh jujur saya benar-benar ingin berkumpul dengan kakak saya, saya sudah 6 bulan tidak bertemu dengan kakak saya. Memang ketika bertemu kita sering bertengkar, namun kalau tidak bertemu rasannya sungguh menyedihkan, seperti ada yang hilang saja rasannya. 

Saya kalau boleh jujur ingin bisa bertemu dengan kakak saya, saya ingin mengobrol dengan dia, saya ingin sahur bersama dia, saya ingin berbuka dengan dia, saya ingin menjalankan Sholat berjamaah bersama dia. Sungguh benar-benar indah rasannya teman-teman, mungkin kalian yang tidak bisa bertemu dengan saudara juga mengalami rindu seperti ini bukan.

Harapan ketiga saya adalah bisa untuk mengelilingi desa membangunkan orang sahur, benar-benar indah rasanya ketika saya bisa berkumpul dengan teman-teman saya mengelilingi desa untuk membangunkan warga sahur. Dengan alat seadannya seperti kentongan sudah cukup untuk membangunkan warga, jangan lupa diimbangi dengan teriakan juga pastinya "sahuuur, sahuuur, sahuuur, sahuuur". 

Setelah fokus membangunkan warga dilanjutkan dengan fokus pada diri sendiri, agenda selanjutnya makan sahur bersama dengan seadannya, jangan dilihat dari seadanya teman-teman, namun dilihat dari kebersamaannya teman-teman. Lalu agenda terakhir di pagi hari adalah pergi ke Masjid untuk menjalankan ibadah Sholat Subuh.

Harapan keempat adalah bisa ngabuburit bersama teman-teman. Saya sangat ingin ngabuburit bersama teman-teman. Sekedar untuk nongkrong bersama, disana pastinya akan ada banyak cerita ataupun ngabuburit dengan cara bersepeda bersama, sungguh ketika bisa bersepeda bersama pastinya akan sangat-sangat bahagia. 

Mungkin ngabuburit seperti hal yang biasa, namun meskipun seperti biasa ketika menjalankannya akan memberikan kenangan yang teristimewa ketika mengingatnya. Mari teman-teman kita semua berdoa agar bulan Ramadan tahun ini kita semua mendapatkan kesempatan untuk menjalani kegiatan ngabuburit bersama.

Harapan kelima adalah adannya agenda berbuka puasa bersama. Sungguh saya benar-benar ingin berbuka puasa bersama teman-teman saya, saya benar-benar ingin berbuka puasa di luar rumah. Mungkin berbuka puasa di rumah memang nikmat, tapi kenyataannya kalau harus berbuka puasa terus-terusan di rumah akan membuat saya merasa bosan. 

Karena itu, saya berharap kepada Tuhan untuk dapat mewujudkan harapan saya yaitu berbuka puasa di luar rumah, saya sangat ingin berbuka puasa di luar rumah bersama dengan teman-teman. Berbuka puasa bersama adalah momen yang mampu menciptakan hubungan pertemanan menjadi hubungan kekeluargaan yang lebih erat.

Harapan saya keenam adalah bisa menjalankan ibadah Sholat Terawih berjamaah. Sungguh sangat bahagia jika saya bisa untuk sekali saja menjalankan ibadah sholat terawih berjamaah di masjid. Momen itu benar-benar indah teman-teman, ketika Adzan Sholat Isya semua bergegas untuk pergi ke Masjid, setelah Sholat Isya dilanjutkan dengan Sholat Terawih dan setelah Sholat Terawih, pulang bersama dengan keluarga sambil bercanda dan tawa. 

Sungguh momen yang sangat kecil namun sangat berkesan, ingin rasannya pada keadaan seperti ini bisa mengulang momen seperti itu. Semoga saja di sisa bulan Ramadan ini ada kesempatan untuk mengulang momen tersebut.

Harapan saya ketujuh adalah bisa berkumpul dengan semua teman-teman saya. Ini adalah harapan terakhir saya, saya sangat-sangat ingin berkumpul dengan semua teman-teman saya. Saya berharap bisa bertemu dengan teman-teman saya yang merantau ke luar Kota, saya sangat ingin menghabiskan waktu bersama mereka. Momen seperti ini mungkin hanya satu tahun sekali, jelas saja saya sangat rindu pada momen seperti ini. Tuhan saya mohon kabulkan harapan saya tuhan, saya ingin bisa berkumpul dengan teman-teman saya yang merantau di luar Kota.

Teman-teman inilah ketujuh harapan saya pada bulan Ramadan, kalian semua pasti juga punya harapan bukan pada bulan Ramadan ini. Teman-teman kita semua harus punya harapan bukan ? Meskipun belum pasti harapan kita semua akan terwujud, setidaknya kita semua memiliki harapan. 

Saya berharap ketujuh harapan saya ini akan benar-benar terwujud dan saya dapat menikmati bulan ramadan ini dengan lebih spesial dan berwarna. Ayo teman-teman kita cegah penularan dari corona, sehingga harapan kita semua bisa terwujud dengan secepatnya. Kalau tidak kita, lalu siapa yang akan mencegahnya.......     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun