Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi, dari hari ke hari makin gencar diserang oleh lawan-lawan politiknya, terutama semenjak ia secara resmi dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan. Media-media, khususnya yang partisan, yang dulunya ikut memopulerkan Jokowi, kini balik menghantam Jokowi. Hal ini tentu saja ada kaitannya dengan kepentingan politik pemilik media-media tersebut yang notabene merupakan petinggi partai. Di sinilah kita bisa menilai betapa media-media semacam itu bertindak tidak dewasa serta membelakangi etika jurnalistik.
Jokowi kini seperti dijadikan musuh bersama (common enemy) oleh media-media tadi, dan tentunya oleh parpol-parpol penentangnya. Masyarakat pun digiring sedemikian rupa untuk mengikuti selera dan kepentingan para penyerang ini, sebagai bagian dari strategi politik. Tentu saja hal ini sangat wajar dalam dunia politik, utamanya di era yang demokrasi-liberal seperti sekarang ini. Namun demikian, serangan media partisan tadi yang begitu serampangan dan membabi buta, bisa dilihat publik sebagai suatu perlakuan yang sewenang-wenang dan tidak adil kepada Jokowi.
Politik yang dewasa
Lawan Jokowi tentu saja perlu menggunakan strategi yang tepat ketika melancarkan serangan demi serangan kepada Jokowi, sebab kalau salah strategi, maka arah serangan bisa berbalik. Alih-alih menjatuhkan Jokowi, malah Jokowi bisa kian melejit nama baiknya. Tim sukses Jokowi bisa memanfaatkan penyerangan ini dengan menampilkan citra Jokowi sebagai orang yang tengah difitnah, dianiaya, dikeroyok, atau dizalimi. Harus diingat bahwa skenario semacam inilah yang dulu digunakan SBY untuk menaikkan citranya, sehingga bisa mengalahkan presiden pertahana pada pilpres 2004 yang lalu.
Sesungguhnya publik bisa menilai adanya ketidakdewasaan politik yang nampak dalam isu-isu yang dihembuskan untuk menghantam si kerempeng Jokowi. Mulai dari soal perjanjian Batutulis antara Mega dan Prawobo, soal kekhawatiran Jakarta akan dipimpin gubernur non-muslim jika ditinggal Jokowi (sebagaimana halnya Solo), dan isu-isu sejenis yang sesungguhnya tidak relevan dan substantif.
Jika cara-cara yang tidak dewasa tetap digunakan untuk menghajar Jokowi, maka bisa diyakini bahwa Jokowi akan kian melenggang dan mendapat simpati publik yang luar biasa. Di sinilah, lawan-lawan Jokowi mesti memikirkan cara-cara yang lebih cerdas lagi dalam menghadapi Jokowi.
Jokowi tetap populer
Meski dihajar sana-sini, berdasarkan data yang dirilis sejumlah lembaga survei, Jokowi tetap saja masih sangat kuat. Kekuatan Jokowi setidaknya karena tiga faktor:Pertama, penampilannya yang bersahaja dan mau berkeringat, sehingga ia nampak sangat merakyat dan merepresentasikan kalangan kaum kecil. Kedua, kompetitor Jokowi dalam pilpres 2014 ini tidak ada yang benar-benar kuat, terutama karena di antara kandidat presiden itu memiliki rekam jejak yang buruk. Ketiga, Jokowi menjadi anti-tesis dari Presiden SBY yang sangat jaim dan lambat, yang mana Jokowi terlihat apa adanya dan sangat responsif menghadapi masalah.
Jokowi memang seperti sulit ditandingi oleh kandidat presiden manapun. Kecuali jika terdapat peristiwa atau sesuatu yag luar biasa yang secara tiba-tiba meruntuhkan segala citra Jokowi. Rentang waktu menuju pilpres masih ada, dan segala kemungkinan masih bisa terjadi. Tim sukses Jokowi tentu tidak boleh lengah, juga tidak boleh merasa sudah berada di atas angin, sebab hal ini justru bisa membalikkan keadaan. Sikap jumawa harus dihindari, sehingga tidak menjadi celah kelemahan yang akan dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik Jokowi.
Kepada kompetitor Jokowi, harus diingatkan agar berpolitik secara sehat dan dewasa, sebab semakin hari publik semakin cerdas dan dewasa dalam menilai. Para kompetitor Jokowi tetap masih bisa mengalahkan Jokowi pada pilpres nanti, sepanjang strategi yang digunakan benar-benar tepat dan ada sesuatu yang luar biasa yang pada akhirnya meruntuhkan bangunan citra Jokowi. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H