Mohon tunggu...
Altur Palentinus Lubis
Altur Palentinus Lubis Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Dalam diam dan tenang ada kekuatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Butuh Cerita! (Post On Padang Ekspres, November 26th 2011)

24 Mei 2012   08:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:53 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin mendukung apa yang sahabat saya, Paul Septinus, tuliskan dalam rubrik opini Padek edisi 21 November 2011 lalu yang mengulas tentang olahraga berpotensi membangkitkan rasa Nasionalisme Rakyat Indonesia. Kesempatan itu hadir dalam event kompetisi olahraga terbesar se-Asia Tenggara Sea-Games ke-26. Begitu terlihat nyata Nasionalisme Bangsa ini bangkit lewat animo dan dukungan rakyat bagi pejuang-pejuang olahraga Indonesia, yang mengharumkan nama Bangsa ini lewat kemenangan-kemenangan yang diraih. Namun apa yang kita harapkan untuk memenangkan pertandingan final sepakbola tidak terjadi. Rival terberat Indonesia kembali berhasil mengalahkan kita lewat tendangan adu penalti. Tentu kita harus sepakat bahwa kegagalan dalam meraih satu medali emas dalam cabang olahraga sepakbola tidak lantas meruntuhkan kebanggaan kita karena sudah mendapatkan ratusan medali emas dari cabang olahraga lain dan menjadi juara umum dalam perhelatan olahraga terbesar se-Asia Tenggara ini. Medali perak tidaklah buruk. Kemenangan Indonesia sebagai juara umum dan juga tempat kedua dalam cabang olahraga sepakbola, harus tetap diapresiasi dan dibanggakan. Karena tidak hanya medali yang Bangsa ini dapatkan, tetapi juga sudah berhasil membangkitkan rasa Nasionalisme yang disebutkan hampir pudar, dan lebih dari itu, kemenangan Indonesia sudah memberikan cerita bagi bangsa ini. Cerita yang selama ini didambakan, cerita yang selama ini ditunggu-tunggu. Bangkitnya Bangsa Indonesia.
Indonesia butuh cerita! Ditengah pemberitaan yang akhir-akhir ini membuat kita menjadi apatis karena ulah beberapa anak Bangsa yang tega melukai hati bangsa ini, kemenangan Indonesia, bak oasis di tengah padang pasir, yang memberi semangat baru, menjadi inspirasi bagi putra-putri Bangsa ini untuk terus menghasilkan cerita-cerita kemenangan, yang membuat Ibu Pertiwi tidak terus bersedih, menangis meratapi kondisi Tanah Air. Tidak hanya dalam bidang olahraga, kita juga mempunyai cerita indah akan prestasi dibidang lain, seperti bidang kesenian, kebudayaan, dan juga ilmu pengetahuan. Kekayaan akan kesenian dan kebudayaan Indonesia, berhasil membuat bangsa lain mengagumi akan ke-khas-an seni dan budaya Indonesia. Bahkan juga dalam ilmu pengetahuan, lewat olimpiade saint dan sebagainya yang sering mendapatkan prestasi gemilang di kompetisi Internasional. Dan kita berharap bidang lain juga menghasilkan cerita indah seperti Perpolitikan Indonesia, Ekonomi, Hukum, dan Sosial bagi Bangsa ini.
Saya teringat apa yang dibahas oleh sahabat saya juga Febroni Purba dalam Rubrik Opini Padek edisi Jumat 18 November 2011 dan juga Opini Padek 15 November 2011 oleh Indra Jaya Nauman soal posisi guru sebagai pengubah bangsa, saya berpendapat bahwa Media Massa dalam hal ini juga adalah salah satu dari pengubah bangsa. Media Massa berperan aktif untuk menyampaikan cerita (baca : berita) sampai kepada pelosok negeri ini. Lewat Media Massa juga watak dan sudut pandang bangsa ini dipengaruhi.
Sebut saja saat peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Media Massa (radio dan cetak) mengambil peranan penting dalam menceritakan tentang peneguhan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, hingga kepenjuru nusantara. Media Massa saat itu menjadi penyuara cerita kemerdekaan,  Sehingga rakyat mulai dari Sabang hingga Merauke menyadari bahwa mereka adalah Bangsa yang sudah merdeka, bukan lagi budak jajahan. Kemudian kita juga mengingat peristiwa agresi militer yang dilakukan oleh Belanda dan Sekutu, mereka berusaha terlebih merebut Media Massa (radio) karena menyadari bahwa media berperan penting dalam perjuangan Indonesia. Kita juga pernah mendengar sejarah saat rezim kediktatoran pemerintahan Orde Baru yang banyak menutup Media Massa dan melarang media yang tidak berpihak kepada Pemerintah saat itu beroperasional. Hal ini karena pemerintah zaman itu menyadari bahwa Media Massa berperan penting dalam mengubah Bangsa ini.
Zaman modern seperti saat inipun Media Massa masih tetap menjadi alat untuk terus mengabarkan cerita tentang apa saja yang terjadi setiap hari. Media Massa semakin menyadari posisi dirinya yang penting dalam kehidupan terutama saat ini yang semakin ‘melek’ berita. Hal ini yang kelihatannya membuat beberapa media yang menjadikan cerita (baca: berita) apa saja menjadi core bisnisnya. Bahkan tak jarang ada media yang mempunyai prinsip yang mengatakan Bad News Is Good News. Saya pernah melihat beberapa Koran yang isi beritanya lebih mengandalkan cerita yang berbau seksual dan kekerasan dan menjadikan cerita-cerita seperti itu menjadi berita utama di halaman depan. Bahasa dan judulnyapun seolah terkesan ‘murahan’ karena ditulis dengan huruf besar dan mencolok. Saya berharap bahwa berita-berita tersebut tidak menggambarkan bahwa rakyat (pembaca) menyukai cerita-cerita seperti itu. Kita juga tentu sering mendengar cerita-cerita dari media elektronik yang mengabarkan tentang kehidupan orang-orang tersohor negeri ini, baik kehidupan pribadinya yang rusak, atau kejahatan yang dilakukannya. Seolah terkesan hanya hal-hal seperti itulah yang terjadi pada Bangsa ini.
Tentu kita juga berharap Media Massa dengan peranannya yang penting dalam mengubah Bangsa ini menjadi Media Massa yang baik dan berimbang. Tidak Provokatif, tetapi Pro-aktif. Media Massa yang jujur dan tidak sekedar menjadikan bad news menjadi ladang keuntungan, tetap berpihak kepada rakyat, dan juga turut mencerdaskan Bangsa ini, dan sebagai penyuara cerita bagi Indonesia.
Indonesia butuh cerita! Cerita yang meninggikan derajat Bangsa ini. Cerita yang membuat Ibu Pertiwi tersenyum karena putra-putrinya yang membanggakan dan mengharumkan namanya. Kitalah yang membuat cerita itu, cerita yang akan menjadi sejarah kebanggaan bagi Negeri ini. Bravo Indonesia!
(Padang Ekspres • Sabtu, 26/11/2011 11:35 WIB • http://padangekspres.co.id/?news=nberita&id=1262)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun