Penyadaran merupakan suatu kegiatan pasca penampilan kalapan dimana para pemain yang tidak sadarkan diri (dirasuki oleh arwah leluhur) akan di sadarkan Kembali (pengeluaran arwah leluhur).Â
Pengeluaran arwah leluhur ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu pecutan kepada pemain dengan melatunkan mantra khusus, pemain yang ditidurkan di jaran kepang kemudian dibacakan mantra khusus, kepala pemain kalapan akan diletakan kain sewek diiringi dengan lantunan mantra khusus dan ada juga beberapa arwah para leluhur keluar dengan sendirinya.
Ritual Dalam Pelaksanaan Kesenian Jaranan Dor
Ritual Sebelum Acara Dilaksanakan
Kesenian jaranan ini memiliki ritual- ritual khusus yang dilakukan sebelum bermain kesenian. Kegiatan jaranan mengadakan ritual ketika mereka mau tampil atau mau latihan yang dimana menekankan arwah dari leluhur yang mengisi raga dari para pemain atau pelaku kesenian.Â
Ritual ini diadakan 2 hari sebelum tampil dengan mengunjungi punden (PAMITAN) yang dimana tempat para pemain diisi hal ghaib kedalam raga mereka. Pada kesenian Turonggo Seto wahyu Nugroho ini memiliki tiga punden yang berlokasi di Turen Malang yaitu antara lain Kyai mulid dan Nyai mulud, Kyai jaludro dan Nyai jaludro, Mbah Srisinden.
Sesajen dan Suguhan
Sesajen merupakan tradisi yang dimana bisa menghubungkan antara pelaku kesenian dan dunia ghaib yang telah memberikan kehidupan dan harapan atas keinginan positif masyarakat. Ritual ini memiliki makna tertentu dan memiliki nilai yang sangat sakral.Â
Dalam pelaksanaan kesenian jaranan, sajen digunakan untuk menghormati dan ucapan terimakasih kepada kekuatan- kekuatan ghaib yang telah mendukung dan melindungi mereka. Sajen dapat berupa bunga, ayam ingkung, bumbu dapur, teh, kopi, badek dan rokok jagung.
Tim Penulis :Â
Altlya Elok Y S, Dimas Aulia R, M. Iqbal Perdana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H