Jika mencermati statistik utang LN di bulan Oktober maka yang menarik adalah selama periode April hingga Agustus adalah utang dollar baru yang jumlahnya mencapai 7 Milyar dollar.
Sementara untuk perbandingan dengan devisa di awal tahun pada saat itu mencapai puncak di Januari di kisaran 131 Milyar dollar sedang utang dollar di angka 230 an Milyar dollar. Gap devisa dengan utang dollar sekitar 100 Milyar dollar. Rupiah melemah dari 13.300 ke 14.900 tepat di saat devisa mencapai puncak melorot dari 131 ke 117 Milyar dollar.
Saat ini devisa mengacu laporan BI ada di 114 Milyar, sedang utang dolar sudah melompat 18 milyar dolar dari 230 menjadi 248 Milyar! Dengan kata lain devisa melorot 17 Milyar sedang utang dollar bertambah 18 Milyar, gap yang ada melebar dari 100an menjadi 134 Milyar!.
Dan jika utang dollar ini menurut pendapat pemerintah bukan jadi soal pelemahan dan cenderung ke faktor eksternal, lihat dari grafik sulni yang saya lingkari merah di bawah ini ;Â
2015 jumlah utang dollar " meroket" jadi 222 M USD meningkat 100 M USD! disaat yang sama nilai tukar melemah ke 14,000an.
2018 jumlah utang dollar hingga Agustus tercatat 248 M USD dan nilai tukar di 15,000. Dengan jumlah devisa kira kira 8 tahun silam utang dollar kita..mari menatap level 16,000.
Dan bonus grafis untuk memperjelas hubungan hal itu, kita lihat trade balance atau neraca dagang dari 2009 ketika rupiah masih di level 9000 an hingga bulan kemaren dan rupiah yang sampai 15,000;
Thanks for reading.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H