Mohon tunggu...
Widyanarto Wibowo
Widyanarto Wibowo Mohon Tunggu... Gigolo -

Saya menyukai forensik data makroekonomi, spekulan mata uang, belajar banyak dari manajer investasi lulusan MIT, para bankir Goldman Sachs NY, turing motor, dan penyuka parfum Armani. Saya ingin menjelaskan tren makroekonomi dengan data historis serta bahasa yang sederhana dan semoga mudah dipahami pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Melihat Tren Penurunan Ekspor dan Kenaikan Impor

17 September 2018   16:30 Diperbarui: 17 September 2018   16:51 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investing.com/Indonesia Export

Tidaklah mengejutkan melihat tren penurunan ekspor Indonesia, karena memang likuiditas dunia tidak lagi tumbuh ke atas dan juga faktor surplus hanyalah karena pelonggaran China pasca market meltdown Agustus 2015, lets have look the numbers,

Investing.com/Indonesia Export
Investing.com/Indonesia Export
Kabar buruknya tren kenaikan terlihat jelas pada data impor Indonesia secara rata rata memang lebih tinggi ketimbang ekspornya,

Investing.com/Indonesia Import
Investing.com/Indonesia Import
Secara umum tren kenaikan impor jelas terjadi karena energi jelas dibutuhkan untuk setiap komponen ekspor growth PDB  yang ada, celakanya lifting migas terus menerus turun untuk 10 tahun ke depan, celakanya pula mau tidak mau kita terus berutang dollar untuk impor 50% kekurangan energi, celakanya pula populasi kita diramal mencapai puncak ketika energi yang ada sudah punah di 2030. Celakanya pula the Fed masih akan menaikkan suku bunga selama pengangguran rendah, celakanya pula tren uang beredar dan kredit di China yang menjadi tumpuan dagang kita terus menurun juga.

Noting further,

Thanks for reading.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun