Mohon tunggu...
Widyanarto Wibowo
Widyanarto Wibowo Mohon Tunggu... Gigolo -

Saya menyukai forensik data makroekonomi, spekulan mata uang, belajar banyak dari manajer investasi lulusan MIT, para bankir Goldman Sachs NY, turing motor, dan penyuka parfum Armani. Saya ingin menjelaskan tren makroekonomi dengan data historis serta bahasa yang sederhana dan semoga mudah dipahami pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mulai Agustus 2018 BI Sudah Tidak Intervensi Lagi?

8 September 2018   22:15 Diperbarui: 9 September 2018   08:08 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari grafik mingguan  USD/IDR di atas dapat diketahui bagaimana devisa merupakan senjata utama BI untuk menstabilkan Rupiah, terlihat posisi devisa terkuat di bulan Jan 2018 dengan jumlah 131 M USD dan nilai tukar berada di level 13,300, dan terakhir devisa diposisi 117,8M USD dan nilai tukar di 14,947. Hanya dalam 7 bulan BI telah menghabiskan amunisi 13 M USD!(atau setara surplus dagang 12 bulan)

Menariknya pada laporan devisa September 2018 posisi dari 118 M di laporan Agustus merupakan intervensi terendah dari rerata sebelumnya yang rerata menghabiskan 1 hingga 2 M USD bisa dilihat dari tabel di bawah ini dan hanya menghabiskan 0,5 M USD, dan apa yang terjadi,kurs Rupiah melemah dengan cepat dari 14,400 ke posisi tertinggi di 15,008 sebelum akhirnya finish di 14,974 alias melemah hampir 600 poin hanya dalam 1 bulan kurang!(lihat grafik di atas)Apakah bulan Agustus menandai berakhirnya intervensi pasar oleh BI? mampukah BI menghadapi 2 kenaikan bunga  oleh the Fed tahun ini?dan operasi pasar ala the Fed yang akan menyedot 50 M USD/bulan di akhir bulan Oktober..place your bets.

Investing.com/Indonesiafxreserve
Investing.com/Indonesiafxreserve
Bonus grafik: Mari kita lihat neraca dagang enam bulan ke depan seiring pelemahan kredit konsumsi di China yang merupakan partner dagang utama Indonesia. Tidak lupa ucapan " Have a great luck with that" kepada pemerintah dan BI terutama, untuk menjaga "amunisi"devisa agar cukup untuk menghadapi "perang" besar 6 bulan kedepan.

https://www.zerohedge.com/news/2018-09-08/there-goes-credit-impulse-why-chinese-consumption-verge-collapse
https://www.zerohedge.com/news/2018-09-08/there-goes-credit-impulse-why-chinese-consumption-verge-collapse
Have a great weekend, and thanks for reading!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun