Mohon tunggu...
Widyanarto Wibowo
Widyanarto Wibowo Mohon Tunggu... Gigolo -

Saya menyukai forensik data makroekonomi, spekulan mata uang, belajar banyak dari manajer investasi lulusan MIT, para bankir Goldman Sachs NY, turing motor, dan penyuka parfum Armani. Saya ingin menjelaskan tren makroekonomi dengan data historis serta bahasa yang sederhana dan semoga mudah dipahami pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jalan Neraka Makro Ekonomi Indonesia di 2018

21 Desember 2017   21:17 Diperbarui: 21 Desember 2017   21:31 2276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian untuk melengkapi outlook untuk 2018 adalah jumlah utang LN yang terus menanjak,

SulniBIDes
SulniBIDes
tercatat terakhir lap SULNI BI DES di 341 M USD telah meningkat dari 310 M USD di 3 tahun yang lalu, pemerintah menyalip diangka 175 M USD sedang swasta terhenti di 168 M USD, melihat dari angka tersebut jelas terlihat bahwa efek growth return dari utang sudah tidak proporsional dengan pertumbuhan makro yang ada, artinya semakin banyak utang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi yang semakin terbatas, bahasanya less bang for the buck, dirangkum secara sederhana dalam sebuah lirik lagu dari grup rock 

AC DC,

I'm on the highway to hell
On the highway to hell
Highway to hell
I'm on the highway to hell

No stop signs, speed limit
Nobody's gonna slow me down
Like a wheel, gonna spin it
Nobody's gonna mess me around

Dan isu paling berat ke depan yang akan dihadapi negeri ini adalah krisis energi, dengan semakin tipisnya kemampuan berutang di masa depan maka menggantikan petrodollar yang ada akan semakin berat di sisi ekonomi, simak disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun