Mohon tunggu...
Altito Asmoro
Altito Asmoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anak Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sastra Bulan Terbelah di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra

26 Juli 2024   20:46 Diperbarui: 26 Juli 2024   21:03 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Bulan Terbelah di Langit Amerika" merupakan novel karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra yang menceritakan mengenai perjalanan kehidupan Hanum dan Rangga, sepasang suami-istri beragama Islam dan apa yang mereka temukan saat mereka mengunjungi Amerika Serikat untuk penelitian Hanum mengenai artikel "Apakah dunia akan lebih baik tanpa agama Islam". Untuk menelaah karya diatas, membutuhkan penjelasan mengenai apa itu kritik sastra dan teori -- teori pendekatan di dalam kritik sastra yang biasa digunakan dalam kritik sastra. Yang pertama adalah pendekatan strukturalisme, dimana unsur budaya manusia harus dipahami dalam hal hubungan mereka dengan yang lebih besar, sistem secara menyeluruh, atau umum yang disebut struktur. Yang kedua adalah post-strukturalisme, yang merujuk pada pikiran yang muncul akibat ketidakpuasan atau ketidaksetujuan pada pemikiran sebelumnya yaitu strukturalisme. Yang ketiga dan terakhir adalah pendekatan feminisme, dimana pemikiran yang menggunakan gerakan perempuan atau kesetaraan hak pria dan wanita dalam karya tersebut. 

Kritik pun dibagi dalam 4 bagian, yang pertama adalah kritik mimetik, yang bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra adalah gambaran atau rekaan dari dunia dan kehidupan manusia. Yang kedua adalah kritik pragmatik, melihat kegunaan suatu karya sastra dan dilihat dari segi hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya. Yang ketiga adalah kritik ekspresif, menekankan pada analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau menuangkan idenya dalam wujud sastra. Yang keempat dan terakhir adalah kritik objektif, melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri. 

Novel "Bulan Terbelah di Langit Amerika" jika dianalisis memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, seperti yang akan dijelaskan dibawah;

Unsur Intrinsik :

Tema :

Tema yang diusung dalam novel / karya sastra diatas adalah agama dan perjalanan hidup Hanum dan Rais. Jika dilihat lebih dekat, agama merupakan bagian penting dalam kehidupan Hanum dan Rais. Hanum adalah seorang jurnalis beragama Islam yang bekerja di perusahaan surat kabar Austria dan ditugaskan untuk membuat artikel "Apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam" dan perjalanan membawanya ke Amerika Serikat dimana ia menemukan jawaban atas segala masalah yang ada dari artikel yang sedang dibuatnya, tentu saja dengan bantuan dari narasumber -- narasumber yang dia dapat seperti Julia Collins, seorang Amerika yang menjadi mualaf di negerinya sendiri. Philipus Brown, orang yang diinginkan Rangga untuk menjadi dosen tamu di universitasnya, menemukan dirinya kembali setelah 9/11. 9/11 dan pertanyaan mengenai apakah Islam merupakan bagian dari dunia yang bisa atau tidak bisa terpisahkan. Dua kejadian diatas mempertemukan tokoh -- tokoh di dalam novel ini dan membentuk kepribadian mereka kearah yang lebih baik. 

Penokohan 

Hanum : Keras kepala, teguh pada pendiriannya, baik, bersahabat, teguh terhadap perintah agamanya. 

Rangga : Juga keras kepala, namun lebih sabar daripada istrinya dan lebih bersahabat dan sama -- sama teguh pada pendirian. Bisa dianggap istrinya lebih agamis daripada dirinya sendiri, mungkin karena perbedaan lingkungan di Austria yang mereka berdua tempatkan. 

Julia Collins : Seorang mualaf yang mengetahui seluk -- beluk mengenai apa yang terjadi pada agama Islam dan orang -- orang Muslim di Amerika. Orang yang baik.

Ibrahim : Suami Azima, seorang yang baik, menyayangi istrinya, dan membantu dalam segala hal. Sealings orang yang mengubah kehidupan Michael Jones dan Philipus Brown. 

Michael Jones : Suami Joanna Jones sekaligus pengunjuk rasa utama yang menentang Islam. Keras, namun juga sedih dan terluka karena ditinggalkan istrinya yang meninggal saat 9/11. 

Azima : Istri Ibrahim, orang yang menyelematkan dan mengubah Philipus Brown menjadi seperti sekarang. Istri yang penyabar dan penerima. 

Gertrud Robinson : Bos Hanum, seorang yang berpikir secara logika dan rasional, namun disaat yang sama bukanlah seorang penganut agama yang taat. 

Philipus Brown : Sebelumnya dia adalah seorang pengecut, bukan orang yang baik, tidak memiliki rasa kemanusiaan. Namun setelah 9/11 dia menjadi orang yang berbeda dan berubah, menjadi lebih baik. 

Alur

Alur di dalam novel "Bulan Terbelah di Langit Amerika" merupakan alur campuran, karena menyiratkan kedua alur yaitu alur maju dan alur mundur. Alur maju terjadi pada tahun 2009 dan alur mundur terjadi pada tahun 2001. Alur maju terjadi di Austria, Amerika Serikat, sedangkan alur mundur tersebut terjadi pada saat 9/11, pada tanggal September 11, 2001

Latar 

Latar tempat "Bulan Terbelah di Langit Amerika", seperti judul novelnya, berpusat di Amerika Serikat, sekitar Ground Zero, di CNN, namun juga berpusat di Austria untuk membangun dasar cerita. Hanum sebagai reporter di Heute ist Wunderbar (Today is Wonderful) dan Rangga sebagai asisten dosen sekaligus mahasiswa S-3. Lalu mereka berdua pergi ke Amerika Serikat dimana New York dan Washington D.C. menjadi pusat latar tempat diantara konflik yang berada di dalam cerita. 

Latar waktu berpusat dari pagi sampai malam, sehingga tidak ada fokus utama pada latar waktu mana yang sebenarnya lebih diutamakan karena cerita ini mengelilingi latar waktu yang ada tanpa halangan. 

Sudut Pandang

Sudut pandang dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga, dimana Hanum dan Rangga masing -- masing menceritakan apa yang telah mereka lalui, saat bersama -- sama maupun saat mereka sendiri dan dalam perjalanan mereka sendiri. Dibuktikan dengan bagian -- bagian kehidupan dan perjalanan Hanum dan Rangga yang dipisahkan dalam setiap bagian di dalam karya sastra ini. 

Amanat

Sepertinya, untuk amanat dari "Bulan Terbelah di Langit Amerika" adalah bahwa agama dan orang yang menganut agama tidak bisa disamakan jika orang yang menganut agama tersebut melakukan sesuatu yang tidak bisa dimaafkan oleh orang -- orang yang terhubung, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun, agama dan semua penganutnya tidak bisa disalahkan karena pada dasarnya tidak semua penganut agama tersebut adalah orang yang jahat.. Dan jangan pernah menyalahkan agama karena perbuatan beberapa penganutnya. Agama pun juga menjadi jalan untuk mengubah diri menjadi lebih baik seperti apa yang terjadi pada Philipus Brown, yang diselamatkan oleh Ibrahim yang merupakan seorang Muslim taat, dan seperti ibunda Gertrud, yang menemukan kedamaian di hari -- hari terakhir kehidupannya karena agama.

Unsur Ekstrinsik :

Latar belakang pembuatan "Bulan Terbelah di Atas Langit" saya kira karena penulis menyadari bahwa Islamofobia telah menjadi penyakit psikologis yang berpengaruh di dunia setelah 9/11 terjadi, dan penulis ingin mengeksplorasi tema 9/11 dan efek dari kejadian tersebut dan memikirkan apakah 9/11 tidak akan pernah terjadi jika Islam tidak ada dunia, berujung pada penggunaan tema sentral "Apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam" sebagai tema sentral dalam karya sastra ini. Selain itu, penulis juga menyadari bahwa tema Islam tidak terlalu banyak dieksplorasi oleh penulis -- penulis karya sastra di zaman saat ini di Indonesia. Jika ada, biasanya tidak dikenal oleh public secara luas, sehingga penulis menyadari bahwa tema Islam masih memiliki banyak wilayah untuk dieksplorasi agar bisa dikenal publik luas. 

Kritik Sastra :

Kritik terhadap "Bulan Terbelah di Atas Langit" dimulai ketika saya membaca karya sastra ini dari awal sampai akhir, dan saya melihat bahwa karya sastra ini merupakan karya sastra yang baik, namun disaat yang sama memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan dalam karya sastra ini. Memang, "Bulan Terbelah Di Atas Langit" merupakan karya sastra berunsur agamis yang bagus dan memang memperkenalkan penganut Islam dalam dua sisi, yaitu sisi yang baik dan sisi yang jahat, dan bagaimana perbuatan orang -- orang yang menentang Islam setelah 9/11 dan orang -- orang yang kehidupannya berubah setelah 9/11. Walaupun begitu, sepertinya novel "Bulan Terbelah di Atas Langit" menekankan pada betapa Hanum dan Rangga, sebagai penganut agama Islam yang sempurna dan tidak memiliki celah dalam apa yang mereka lakukan padahal jelas sekali kalau mereka bukanlah makhluk hidup yang sempurna dan memiliki kekurangan dalam apa yang dilakukannya. 

Selain itu, penokohan terhadap beberapa karakter, seperti Michael Jones, Julia Collins, dan Rangga kurang maksimal. Untuk kasus Michael Jones dan Julia Collins, sebagai karakter pendukung yang mendukung cerita seharusnya memiliki penokohan yang lebih dalam. Julia berperan dalam memberikan eksposisi terkait apa yang telah dilakukan Islam di Amerika, dari awal sebelum ada Amerika Serikat sampai ke perkembangan akhirnya, sedangkan Michael Jones adalah representasi dari unjuk rasa yang menentang Islam dan yang merasakan dampak langsung dari 9/11, sebagai suami yang kehilangan istrinya saat 9/11 terjadi. Namun mereka hanya berperan seperti itu saja tanpa menjelaskan kenapa. Untuk kasus Rangga lebih krusial, mengingat untuk Hanum yang memiliki misi menjelaskan apakah dunia akan lebih baik dengan atau tanpa Islam, dia memiliki tujuan di Amerika Serikat dan saat berbicara dengan orang -- orang yang terlibat dalam isu yang dia kerjakan. Namun untuk Rangga, kecuali pada pengejarannya terhadap Philipus Brown agar mau diajak sebagai dosen tamu di unversitasnya di Austria, tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap cerita utama walau dia berhasil mengajak Philipus Brown untuk bertemu dengan dia dan memutuskan untuk mau menjadi dosen tamu. 

Walaupun begitu, kelebihan juga dimiliki oleh karya sastra diatas, antara lain tema agama Islam yang dieksplorasi menyentuh pada 9/11, efek 9/11 terhadap orang -- orang yang terkena efeknya langsung maupun tidak langsung, dan yang dilakukan orang -- orang Muslim terhadap efek 9/11. Tema tersebut dieksplorasi dengan ketat dan mencapai titik dalam dengan sangat baik, bagaimana 9/11 mengubah orang menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk, tergantung pada efek 9/11 yang dikenakan pada diri mereka. Selain itu, referensi -- referensi terhadap agama Islam sendiri juga dimasukkan, seperti sepak terjang dan nasib kaum Moor di Amerika Serikat, perjalanan eksplorasi Laksamana Cheng Ho / Zheng He dan bawahannya mengeliling lautan dan mencapai Amerika Serikat pada satu titik perjalanan eksplorasi mereka. Pendekatan strukturalisme dan kritik mimetik terlibat erat dalam analisis karya sastra diatas. 

Penutup :

Oleh karena itu, kritik sastra karya diatas memiliki kelebihan dan kekurangan yang seimbang dan menutup kelemahan masing -- masing. Karya sastra "Bulan Terbelah di Atas Langit" memiliki keterkaitan yang erat terhadap ilmu pengetahuan dan sejarah Islam sehingga memiliki relevansi yang tinggi di zaman sekarang. "Bulan Terbelah di Atas Langit" juga mempunyai kemungkinan agar bisa dibaca dan diketahui oleh publik dengan lebih luas dan diharapkan bisa menjadi karya yang terkenal dan mengubah persepsi publik asing terhadap agama Islam itu sendiri, beserta penganutnya.

Akhir kata, kritik sastra yang telah saya sampaikan tidaklah sempurna namun hendaknya ditelaah dengan sebaik -- baiknya dengan pengetahuan -- pengetahuan yang dibutuhkan dan dengan pemahaman yang dibutuhkan. 

Sumber Pustaka :

Mahayana, 2015. Kitab Kritik Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Salsabiela Rais, Hanum; Almahendra, Rangga. 2014. Bulan Terbelah di Langit Amerika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun