Pada era ini, masyarakat pengguna media sosial yang populer dengan sebutan netizen memiliki kemudahan dalam memperoleh informasi melalui smartphone. Namun demikian, informasi yang tersebar pada media sosial terkadang tingkat kebenarannya masih diragukan atau mengarah pada berita bohong atau hoax.Â
Pada masa pandemi Covid-19 ini, isu hoax terkait Covid-19 banyak tersebar di media sosial. Dilansir dari detik.com 15 Juni 2020 disebutkan bahwa tim gugus tugas telah melakukan identifikasi sebanyak 137.829 kasus isu hoax terkait Covid-19.Â
Isu hoax tersebut tersebar melalui berbagai media sosial, yaitu Facebook, Twitter, Whatsapp dan Instagram. Adanya isu hoax terkait Covid-19 ini sering kali meresahkan masyarakat, bahkan membuat suasana di masyarakat menjadi semakin tidak kondusif.
Pendidik IPA harus memberikan peran dalam menanggapi banyaknya isu hoax terkait Covid-19 tersebut. Peran yang bisa diberikan diantaranya menjadikan netizen lebih bijak dalam menggunakan media sosial, lebih spesifik lagi menjadikan netizen melek sains atau science literate netizen.Â
Lalu seperti apa science literate netizen itu? Ada tiga keterampilan utama yang harus dimiliki netizen melek sains yang dapat digunakan untuk mengurangi dan memberantas isu hoax terkait Covid-19.
Pertama, kemampuan memahami fenomena hingga menjelaskannya. Pada masa pandemi Covid-19 ini, isu hoax yang beredar di media sosial diantaranya berkaitan dengan proses penyebaran, pencegahan dan penyembuhan Covid-19.Â
Berikut ini salah satu berita hoax terkait proses penyebaran Covid-19 yang pernah tersebar di masyarakat melalui whatsapp:
Lebih dari itu, netizen yang melek sains akan memberikan penjelasan dan pencerahan kepada netizen lainnya mengenai kebenaran berita yang beredar melalui fakta-fakta yang ilmiah dan logis.
Kedua, kemampuan menginterpretasi data hingga mampu membuat kesimpulan. Pada masa pandemi Covid-19 ini berbagai jenis data seperti tabel, grafik, dan diagram yang berkaitan dengan persebaran jumlah kasus Covid-19 tersaji secara update setiap hari kepada masyarakat. Netizen pun bisa mengaksesnya melalui media sosial, website, atau aplikasi khusus.Â
Hal terpenting dari netizen yang melek sains menghadapi banyaknya jenis data tersebut adalah kemampuan menginterpretasi berbagai jenis data, sehingga mampu mengambil kesimpulan dan tindakan nyata menanggapi data tersebut.Â