Mohon tunggu...
Abdul Latip
Abdul Latip Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Belajar sepanjang Hayat | Lecture | alatip0212@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tantangan Guru Menghadapi Peserta Didik Generasi Z

24 Januari 2019   07:43 Diperbarui: 6 Juli 2021   07:54 6733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tantangan Guru Menghadapi Peserta Didik Generasi Z (Kompas.com/Robertus Belarminus)

Pendidikan dengan segala hal yang bertemali dengannya terus mengalami perkembangan seiring berubahnya zaman. Perubahan pada pendidikan yang terjadi meliputi perubahan dari berbagai aspek, mulai dari yang bersifat kebijakan sampai pada perkembangan tataran pelaksanaan pembelajaran.

Perubahan yang terjadi pada berbagai aspek yang bertemali dengan pendidikan ini tentunya memberikan dampak bagi semua kalangan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, tak terkecuali bagi guru.

Guru sebagai garda terdepan dalam tataran pelaksana pendidikan memiliki peran yang sangat vital. Bahkan kualitas dari sumber daya manusia lulusan dari suatu institusi pendidikan sangat ditentukan oleh peran seorang guru. Oleh karena itu, guru menjadi bagian sentral dan penting dalam kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan.

Pada perkembangannya, peran guru pada setiap masa memiliki tantangan yang berbeda. Jika guru masa lampau memiliki tantangan dalam keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pendidikan, maka tantangan guru masa kini mungkin tidak lagi pada sarana dan prasarana tersebut.

Salah satu tantangan guru masa kini yang menjadi krusial terletak pada karakteristik peserta didik. Secara umum, semua peserta didik yang sekarang bersekolah dari mulai sekolah dasar sampai sekolah menengah termasuk pada kategori generasi Z.

Baca juga : Peran Bimbingan Belajar Online Sebagai Pendidikan Non Formal di Masa Pandemi

Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada era digital. Pada perkembanganya, generasi Z ini dikenal dengan sebutan generasi digital. Generasi ini tumbuh dan berkembang dengan ketergantungan yang besar pada teknologi digital.

Lalu seperti apa karakteristik generasi Z yang menjadi tantangan para guru ketika mendidiknya di Sekolah?

Sumber : dadangjsn.com
Sumber : dadangjsn.com
Generasi yang Menguasi Teknologi

Generasi Z sangat identik dengan teknologi, mereka merupakan generasi yang mahir dan terbiasa dengan penggunaan teknologi informasi, termasuk berbagai fasilitas dan aplikasi komputer atau laptop. Karakteristik inilah yang kemudian menjadi tantangan para guru ketika mendidiknya di sekolah.

Tantangan bagi guru sendiri dalam menghadapi karakteristik peserta didik generasi Z ini, di antaranya guru harus mampu melihat karakteristik ini sebagai sesuatu yang bersifat positif yang akan menunjang kelancaran dan kualitas pembelajaran.

Oleh karena itu, guru harus mampu mengemas pembelajaran yang mengarah pada pengembangan karakteristik peserta didik generasi ini. Salah satu bentuk pengemasan pembelajaran yang cocok untuk generasi ini diantaranaya penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Baca juga : Munculnya Kembali Sistem Pendidikan "Gaya Bank" dalam Era Pandemi Covid-19

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran menjadi bagian penting yang harus dikembangkan oleh guru untuk menghadapi generasi Z ini. Pembelajaran yang disajikan perlu mengintegrasikan teknologi agar generasi Z ini memiliki sarana untuk mencurahkan segala kemampuannya.

Pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran dapat dilakukan guru dengan cara mengemas bahan ajar berbentuk digital, penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, penggunaan berbagai aplikasi penunjang belajar dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran dengan memanfaatkan dunia digital.

Pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran ini tentunya menjadi tantangan bagi para guru. Sudah seharusnya guru melakukan pengembangan diri pada bidang teknologi agar mampu menyajikan pengintegrasian teknologi pada pembelajaran di kelas.

Pada akhirnya, pengintegrasian teknologi pada pembelajaran ini, diharapkan mampu mengarahkan karakteristik yang dimiliki peserta didik generasi Z menjadi sesuatu yang bernilai poisitif. 

Selain itu, diharapkan juga menjadi sarana pengembangan diri dari setiap peserta didik agar memiliki keterampilan digital yang kelak akan dimanfaatkan pada kehidupan bermasyarakat.

Baca juga : Pendidikan Nasional: Hakikat dan Realita Sistem Pendidikan Nasional

Generasi yang Berinteraksi dan Berkomunikasi dengan Berbagai Kalangan

Secara tinjauan sosial, generasi Z memiliki karakteristik yang cenderung memiliki waktu lebih lama untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang pada berbagai kalangan.

Komunikasi dan interaksi yang dilakukan tidak terbatas pada teman sebaya, tetapi juga pada kalangan yang lebih muda, bahkan generasi Z pun tidak jarang berinteraksi dan berkomunikasi dengan kalangan yang lebih tua. Para generasi Z biasanya memanfaatkan berbagai jejaring media sosial untuk melakukan interaksi dan komunikasi ini.

Selain itu, interaksi dan komunikasi yang dilakukannya pun tidak terbatas pada kalangan di negaranya. Generasi Z pun memiliki jaringan komunikasi lintas negara yang cukup luas.

Karakteristik sosial generasi Z ini pastinya menjadi tantangan bagi para guru ketika mendidiknya di Sekolah. Jika pada masa lalu, bentuk interaksi atau komunikasi antara guru dan siswa terbatas hanya pada aktivitas sekolah. Maka saat ini, interaksi antara guru dan siswa pun terjadi di berbagai media sosial.

Menyikapi hal tersebut, guru harus memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik mengenai tata cara dan etika berkomunikasi yang baik dengan orang yang lebih tua, khususnya dengan guru.

Guru perlu memberikan penegasan mengenai etika ketika melakukan komunikasi dengannya melalui berbagai media sosial. Penggunaan bahasa yang tepat, santun dan tidak berlebihan menjadi poin penting yang harus ditegaskan kepada peserta didik.

Selain itu, pemilihan waktu dan momen ketika menghubungi guru lewat media sosial pun harus diberikan bimbingan, sehingga peserta didik tidak seenaknya menghubungi guru sesuka mereka.

Dalam konteks pembelajaran, karakteristik sosial ini bisa dimanfaatkan oleh guru untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih luas dan global. Dengan interaksi dan komunikasi lintas negara yang terarah, guru bisa mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk mengembangkan keilmuannya melalui sharing pengalaman dan pengetahuan dari berbagai negara.

Secara umum tantangan guru menghadapi karakteristik sosial generasi Z ini terletak pada penanaman, penegasan, bimbingan dan pembekalan mengenai etika berkomunikasi melalui media sosial, baik dengan teman sebaya, yang lebih muda ataupun yang lebih tua.

Etika berkomunikasi dan berinteraksi ini menjadi bekal penting untuk generasi Z agar mereka tidak melakukan kesalahan ketika melakukan interaksi dan komunikasi dengan berbagai kalangan, baik kesalahan tindakan maupun kesalahan ucapan.

Generasi yang Multitasking

Karakteristik selanjutnya dari generasi Z adalah mereka termasuk generasi yang terbiasa melakukan berbagai aktivitas pada waktu bersamaan. Generasi ini bisa melakukan aktivitas membaca, menonton dan mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan.

Karakteristik ini tentunya menjadi tantangan bagi para guru ketika mendidiknya di dalam kelas. Karakteristik multitasking bisa dijadikan modal untuk melakukan pembelajaran yang lebih efektif. Namun tidak menutup kemungkinan juga, karakteristik multitasking ini bisa menjadi hambatan dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, guru perlu mengemas pembelajaran yang bisa mengakomodasi multitasking para peserta didik generasi Z ini. Guru harus menyajikan berbagai hal yang bisa menstimulus semua aktivitas peserta didik menuju aktivitas pembelajaran yang menarik dan bermanfaat.

Guru tidak bisa lagi hanya sekedar menulis di papan tulis ketika mengajarkan suatu konsep kepada peserta didik. Guru dituntut untuk memberikan penambahan komponen lain, seperti pemberian bacaan, pemutaran video dan kegiatan kinestetik ketika mengajarkan suatu konsep kepada peserta didik.

Dengan demikian, karakteristik multitasking yang dimiliki oleh generasi Z bisa dicurahkan pada berbagai aktivitas bermanfaat yang berhubungan dengan pembelajaran di kelas.

***

Berdasarkan paparan 3 karakteristik generasi Z dan tantangannya bagi guru. Maka tantangan untuk menghadapi peserta didik generasi Z ini terletak pada pengemasan pembelajaran dan penanaman karakter dalam hal ini etika berinteraksi dan berkomunikasi.

Guru perlu pengemasan pembelajaran yang berbasis teknologi untuk mengarahkan dan mengembangkan keterampilan digitalnya. Selain itu, pembelajaran di kelas pun harus mengakomodasi karakteristik multitasking yang dimiliki peserta didik, sehingga aktivitas yang dilakukan di kelas memiliki manfaat dan berhubungan dengan pembelajaran.

Terakhir, guru perlu melakukan penanaman, pembekalan, bimbingan dan penegasan mengenai etika berkomunikasi dan berinteraksi pada generasi Z Hal ini diharapkan menjadikan peserta didik generasi Z lebih mampu mengelola bentuk komunikasi dan interaksinya dengan semua orang dari berbagai kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun