Mohon tunggu...
Abdul Latip
Abdul Latip Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Belajar sepanjang Hayat | Lecture | alatip0212@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bolehkah Menyerahkan Sepenuhnya Pendidikan Anak kepada Pihak Sekolah?

6 Januari 2018   08:11 Diperbarui: 6 Januari 2018   08:31 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bolehkah orang tua mengandalkan Sekolah sebagai tempat pendidikan utama anak? Sekolah memang tempat menimba ilmu dan tempat bersosialisasi anak setelah rumah. Di Sekolah, selain belajar ilmu pengetahuan, anak juga diajarkan tentang karakter dan cara bersosialisasi dengan lingkungan. Namun ketahuilah bahwa tempat pendidikan utama seorang anak dimulai dari rumah. Jadi tidak bisa orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah.

Sebagian orang tua menyerahkan pendidikan anaknya kepada guru yang menjadi bagian dari sekolah.  Para orang tua berharap dengan menyerahkan ke sekolah, anaknya bisa berkembang dengan baik dan mendapatkan nilai terbaik. Apa yang dilakukan sebagian orang tua tersebut merupakan sebuah tindakan yang kurang tepat.

Jika orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah berarti orang tua tidak mau tahu dan lepas tangan akan perkembangan anak. Bila hal tersebut terjadi, harapan orang tua akan nilai anak yang baik tidak akan terwujud. Begitupun perkembangan anak tidak akan berjalan secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan pada masa awal pendidikan, anak memerlukan pendampingan khusus dari orang tua. Orang tua harus selalu terlibat dalam pendidikan/pola asuh anak baik di rumah maupun di sekolah, baik masa pra sekolah maupun masa sekolah.

Pada masa pendidikan awal anak seperti di Sekolah Dasar, seringkali guru menemukan anak yang belum bisa dan kesulitan baca tulis. Salah satu faktor penyebabn terjadinya hal tersebut antara lain kurangnya peran dan pendampingan orang tua ketika di rumah dan masa pra sekolah. Pada masa awal pendidikan ini, peran orang tua sangat diperlukan oleh anak karena anak memerlukan pendampingan orang tua yang tidak bisa digantikan oleh guru.

Peran yang bisa dilakukan orang tua dalam menyiapkan pendidikan anaknya ketika di masa awal pendidikan bisa dilakukan dari masa pra sekolah. Orang tua bisa menggali rasa ingin tahu anak dengan mengenalkan berbagai hal pada anak. Rasa ingin tahu ini akan membuat anak menjadi terangsang untuk belajar, minimal belajar mewarnai dan menggambar. Selain itu, orang tua bisa membelikan mainan yang berhubungan dengan angka, huruf, jenis hewan dan tumbuhan. Dengan mainan tersebut, setidaknya orang tua bisa mengenalkan tentang berbagai hal yang akan dipelajarinya nanti di masa pendidikan Sekolah.

Peran lebih jauh yang bisa dilakukan orang tua pada masa pendidikan awal antara lain menemani anak belajar membaca dan menulis di rumah, membacakan cerita yang mengandung nilai kehidupan dan membelikan buku bacaan yang sederhana. Peran orang tua yang seperti ini diharapkan membuat anak lebih siap ketika menerima pembelajaran, pendidikan dan pengasuhan di Sekolah.

Sebaliknya jika peran tersebut tidak dilakukan orang tua atau secara tidak langsung menyerahkan semuanya ke Sekolah, bukan tidak mungkin akan banyak anak yang belum bisa baca tulis sehingga berpengaruh pada jeleknya nilai mata pelajaran lain. Selain itu, kurangnya peran orang tua pun akan membuat anak tidak terkontrol dalam pergaulan sehingga bukan tidak mungkin ada perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan harapan orang tua. Peran orang tua dalam pendampingan anak dalam masa pendidikan di Sekolah, sebaiknya tidak hanya dilakukan di Sekolah Dasar tetapi juga dilakukan ketika Sekolah Menengah. Pendampingan dari orang tua tersebut akan membuat peran sekolah bisa berjalan lebih maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun