Pelajaran Penting
Hikmah yang dapat diambil dari kejadian tersebut adalah, saat ini banyak perusahaan yang mengaku atau mengklaim dirinya sebagai perusahaan yang customer centric atau customer focus dan berlomba-lomba memberikan yang terbaik kepada para customer-nya, dalam hal ini tentunya para customer eksternal mereka. Namun yang tidak boleh dilupakan juga adalah bagaimana dengan customer internal (sesama karyawan perusahaan)? yang dalam hal ini juga bisa mencakup kandidat calon karyawan yang pada waktunya nanti akan memainkan peranan penting juga pada keberhasilan perusahaan dalam menyajikan customer service yang excellent.Â
Sikap yang ditunjukkan oleh si-Mbak X tadi sama sekali bertentangan dengan prinsip customer focus dan service excellence, karena sama sekali tidak menunjukkan landasan utama dalam menyajikan layanan yang unggul antara lain: kesan dan sikap yang positif, sopan santun, juga etika.
Saya jadi teringat pada satu artikel yang ditulis oleh Jeff Toister -- seorang pakar layanan terkait beberapa hal yang yang seharusnya dilakukan perusahaan saat menghadapi atau memperlakukan para kandidat calon karyawannya:
Ciptakan kesan pertama yang baik/positif. Kandidat harus dapat melihat bahwa perusahaan memiliki lingkungan yang positif, yang dipenuhi oleh karyawan yang hangat, bersahabat, ceria dan sikap-sikap menyenangkan lainnya yang membuat mereka semakin ingin menjadi bagian dari perusahaan Anda.
Hargai waktu mereka. Petugas Human Resource mungkin sibuk dengan hal-hal lain di luar proses rekrutmen. Namun perlu diingat juga bahwa para kandidatpun juga bisa jadi sibuk bahkan mencuri-curi waktu dari pekerjaannya sekarang untuk dapat melakukan wawancara di perusahaan Anda.
Angkat citra perusahaan. Dalam proses wawancara, tunjukkan/tampilkan hal-hal yang terkait dengan seberapa baiknya perusahaan Anda untuk menjadi tempat berkarir bagi mereka, terutama bagi para kandidat yang potensial.
Selalu lakukan tindak lanjut. Jika Anda berjanji untuk menginformasikan hasil/langkah selanjutnya pasca interview, lakukanlah dengan baik dan benar. Tidak menepati janji hanya akan menunjukkan bahwa perusahaan Anda tidak bersahabat dan tidak terorganisir dengan baik.Â
Bersikap jujur dan terbuka. Bagi mereka yang tidak lulus/belum terpilih, ucapkan terima kasih dan tunjukkan penghargaan atas minat yang mereka tunjukkan kepada perusahaan Anda. Jangan pernah mengabaikan kandidat yang belum terpilih tersebut apalagi sampai memperlakukan mereka dengan tidak baik.
Kesimpulan: siapapun Anda dan apapun posisi atau peran Anda di perusahaan, jadilah seorang insan atau pribadi yang baik dan menyenangkan terutama dalam konteks berhadapan dan melayani customer. Teruslah menunjukkan sikap dan jiwa layanan yang excellence di manapun, kapanpun dan kepada siapapun.Â
Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat, silakan di-share kepada orang-orang yang Anda kasihi.