Pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions akan mempertemukan Manchester City vs Real Madrid di Stadion Etihad, Sabtu (8/8/20).Â
Melawan City dengan kondisi tertinggal 2-1 di leg pertama tentu bukan perkara mudah bagi Madrid. Ramos absen akibat hukuman akumulasi kartu.
Apalagi Madrid harus bermain melawan City tanpa bek dan kapten mereka, Sergio Ramos. Ketiadaan Ramos berusaha ditutupi oleh Madrid dengan menyebut bahwa kondisi mereka cukup baik dan percaya diri melawan City. Setidaknya hal itu tergambar dari pernyataan rekan Ramos, Raphael Varane.
Menurut bek asal Prancis tersebut, Ramos memang sosok penting bagi Madrid namun secara tim, mereka akan menunjukkan permainan terbaik melawan City. Madrid tanpa Ramos memang sulit. Faktanya, pelatih Madrid, Zinedine Zidane tetap membawa Ramos ke Manchester.
Keberadaan Ramos di tim tentu diinginkan Zidane sebagai penyemangat. Peran Ramos di luar lapangan tentu yang diharapkan Zidane bisa diberikan kepada pemain lain.Â
Media Spanyol, Marca menyebut bahwa Zidane lebih memilih untuk membawa Ramos dibanding dengan Gareth Bale yang kondisinya bisa dimainkan.
Zidane atau penggawa Madrid lainnya memang pantas takut tanpa Ramos. Statistik dari Bein Sports menyebutkan bahwa Madrid musim ini mengalami 5 kekalahan dari 6 laga tanpa ada Sergio Ramos.
Peran besar Sergio Ramos
Pemain kelahiran 30 Maret 1986 ini bukan produk asli akademi Madrid. Ramos memulai kariernya di akademi Sevilla. Pada 2004, ia melakukan debut pertamanya di Liga Spanyol. Pada musim itu, Ramos bermain sebanyak 41 laga dan membawa Sevilla finish di urutan keenam.
Musim panas 2005, Madrid sukses memboyong Ramos ke Santiago Bernabeu. Kala itu, Madrid mengeluarkan uang sebesar 25 juta euro untuk mendapatkan jasa Ramos. Uang itu sepadan, pasalnya Ramos langsung tampil nyetel di lini belakang Los Blancos.
Melihat sosok Ramos tentu kit akan melihat bek dengan karakter kuat namun juga antagonis, setidaknya cap itu diberikan publik Sevilla kepadanya setelah pindah ke Madrid. Namun Ramos tak pernah mempedulikan itu.
Meski dibenci publik Sevilla, Ramos menyebut bahwa kota tersebut tetap merupakan kampun halamannya. Ia tak mempedulikan tanggapan miring kebanyakan orang yang tak suka dengan keputusan profesionalnya pindah ke Madrid.
"Sevilla akan selalu menjadi rumah saya, tidak peduli berapa orang yang tidak memahami hal tersebut, mereka menyiuli saya dan menghina ibu saya. Saya telah berkali-kali datang ke stadion ini dan mereka tak pernah menyambut saya dengan baik," ucap Ramos beberapa waktu lalu.
Sebagai seorang bek, Ramos bisa dibilang pemain yang komplet. Ia tidak hanya piawai menjaga pertahanan tim namun juga memilikin kharisma sebagai pemimpin dan insting gol tajam.
Musim ini saja saat Madrid meraih kemenangan 2-1 atas Real Sociedad (22/7/20) Ramos sukses mencetak rekor gol terbanyak yakni 68 gol sepanjang kariernya di Liga Spanyol. Catatan gol ini bahkan melewati jumlah gol yang dicetak mantan Barcelona, Ronald Koeman.
Koeman seperti dari data whoscored tercatat mencetak 65 gol bersama Barca dalam rentang waktu 1989 hingga 1995. Tak salah jika kemudian banyak mantan pemain menyebutnya sebagai bek terbaik dunia saat ini seperti yang dikatakan oleh mantan pemain Madrid, Oscar Ruggeri.
"(Gerard) Pique hanya modal tampan, sedangkan Sergio Ramos adalah bek terbaik dunai," kata Ruggeri.
