Mohon tunggu...
Muhammad Latif Makarim
Muhammad Latif Makarim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Teknik Kelautan (ITS)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Yang Harus Pemerintah Lakukan untuk Menanggulangi Sampah Plastik di Laut

26 Januari 2021   13:18 Diperbarui: 28 Januari 2021   01:24 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 5. Penyu Memakan Plastik (sumber: intisari.grid.id)

Sampah plastik yang memenuhi lautan memiliki racun yang berbahaya bagi jenis-jenis ikan seperti paus dan Manta Ray karena dapat merusak metabolisme serta merusak fungsi reproduksi.

Bila keberlangsungan hidup dari ikan seperti ikan paus dan Manta Ray terancam, maka ekosistem juga terancam karena rusaknya keseimbangan nutrien di laut.

Setelah mengetahui dampak-dampak buruk dari sampah plastik yang berada di laut, tentunya kita akan semakin sadar bahwa menjaga lingkungan dan ekosistem laut itu sangat penting, baik bagi manusia maupun seluruh makhluk hidup yang terdapat di muka bumi.

Peran pemerintah dalam menanggulangi masalah sampah plastik di laut tentunya akan sangat diperlukan untuk keberlangsungan ekosistem laut. Pemerintah dapat menanggulangi permasalahan ini melalui berbagai aspek, salah satunya aspek kebijakan.

Berikut ini merpakan kebijakan-kebijakan yang dapat diambil pemerintah untuk menanggulangi masalah sampah plastik di laut.

1) Membuka kerjasama regional

Pemerintah Indonesia perlu membuka kerjasama regional dengan negara lain dikarenakan sampah plastik yang berada pada laut Indonesia tidak hanya berasal dari Indonesia saja, melainkan dari negara-negara lain juga. Sampah dari negara-negara lain terbawa arus hingga mencapai laut Indonesia.

Beberapa waktu lalu, salah satu universitas yang berasal dari Bandung, Universitas Padjadjaran, melakukan riset di Pulau Biawak. Pulau Biawak merupakan pulau tidak berpenghuni yang berada di Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

Riset menunjukkan bahwa di pulau tersebut terdapat beberapa botol plastik yang mana botol plastik tersebut merupakan botol plastik yang berasal dari Asia Selatan, itu artinya botol plastik tersebut berasal dari luar Indonesia.

Maka dari itu untuk menanggulangi permasalahan ini tidak cukup hanya dari pemerintah saja, diperlukan kerjasama dengan negara-negara lain untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini.

2) Membuat suatu gerakan nasional untuk peduli dengan sampah laut

Gerakan-gerakan semacam ini perlu dilakukan untuk menjaga ekosistem laut. Agar sistem ini dapat terlaksana, pemerintah dapat memulai kegiatan ini dengan sosialisasi melalui aktivis-aktivis lingkungan kepada para guru terkait dampak negatif dari sampah laut sehingga para guru dapat memberi pendidikan kepada murid-muridnya terkait bahaya sampah di laut.

Dengan berjalannya gerakan ini, tentunya generasi penerus bangsa akan dapat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan laut yang semakin hari keadaannya semakin memburuk. Dengan demikian lingkungan laut di masa depan dapat lebih terjaga.

3) Membuat suatu sistem pengendalian sampah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun