Partai Keadilan Sejahtera (selanjutnya disingkat PKS) dan Busyro Muqoddas (selanjutnya disingkat BM) pernah berhubungan sangat mesra. Masih tebal di ingatan saya waktu di Jogja sekira awal tahun 2004 menjelang pemilu legislative, gambar BM yang mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI selalu berdampingan dengan caleg-caleg PKS.
Menurut teman-teman saya yang kader PKS waktu itu, untuk calon DPD RI asal Provinsi DIY, PKS merekomendasikan BM untuk dipilih. Mungkin karena BM yang kader Muhammadiyah dan PKS yang juga banyak kadernya yang berlatar belakang Muhammadiyah. Walaupun waktu itu Muhammadiyah punya calon sendiri untuk DPD. Meski akhirnya BM tak lolos menjadi DPD RI karena hanya finis di urutan ke-8, namun sejarah mencatat PKS pernah berhubungan baik dengan mantan Ketua Komisi Yudisial itu.
No
Nama Calon
Jumlah Suara
% Suara
1.
GKR. Hemas
834.130
43.31
2.
Drs. H. Ali Warsito
132.407
6.88
3.
Drs. H. Abdul Hafidh Asrom, MM.
126.348
6.56
4.
H. Subardi
112.282
5.83
5.
Benyamin Sudarmadi, SH.
107.141
5.56
6.
H. Mohammad Jaril
80.425
4.18
7.
Hj. Evi Sofia Inayati
55.560
2.89
8.
M. Busyro Muqoddas, SH., M.Hum.
50.535
2.62
9.
Endang S Soedjonoworo
45.442
2.36
10.
Ir. Yuventius Untung Sudarmono
32.426
1.68
Kedekatan antara PKS dan BM juga terlihat saat seleksi calon anggota KPK tahun 2010. Waktu itu Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin “menitipkan” BM kepada Fraksi PKS di DPR untuk dipilih. Tidak terungkap apakah PKS benar-benar memilih BM atau tidak, tapi yang pasti BM lolos menjadi anggota KPK.
Lalu, mengapa setelah mencuatnya kasus Luthfi Hasan Ishaq belakangan ini, antara PKS dan BM tampak berseteru? Tokoh-tokoh PKS semacam Hidayat Nurwahid atau Fachri Hamzah sering kali gerah dengan pernyataan-pernyataan BM terkait kasus yang mendera partai dakwah ini. "Sudahlah, PKS itu bukan partai malaikat," kata Wakil Ketua KPK itu.
BM juga menyebut bahwa PKS melawan KPK berarti melawan lembaga negara. Hidayat Nurwahid tidak terima dengan ucapan-ucapan BM ini.
Melihat fenomena ini, muncul pertanyaan apakah BM telah membalas air tuba atas air susu PKS? Hal ini juga sudah diungkit oleh PKSPiyungan: "Semoga beliau masih ingat dengan Piyungan, terlebih dulu di tahun 2004 kader-kader ndeso PKS Piyungan termasuk yang sangat giat mendukung dan mengkampanyekan Pak Busyro saat maju sebagai calon DPD RI, walaupun saat itu perjuangan kami belum berhasil mengantarkan beliau ke kursi DPD RI."
Akhirul Kalam, saya ulangi judul tulisan ini, PKS dan Busyro Muqoddas; Air Susu dibalas Air Tuba? Bagaimana menurut Kompasioner sekalian?
Salam Tabik!
NB: Saya bukan kader PKS, saya tidak boleh berpartai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H