Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negeriku Mukaku

2 Desember 2015   22:49 Diperbarui: 2 Desember 2015   23:09 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kesadaran untuk menyintai diri sepenuh hati dilakukan dengan sungguh. Setelah itu dilanjutkan dengan bakti kepada negeri sepenuh hati. Dua hal ini disadari Kauwinda Sapi sebagai individu yang mau berkontribusi positif nyata. Apa dasarnya? Keyakinan dan kesadaran diri bahwa ketika tinggal di suatu negeri, totalitas individu jadi taruhannya. Secara konkret ini dijalani dalam hidup sehari-hari. Mulai dari rumah memastikan komunikasi dengan tiap anggota efektif. Di luar rumah adalah kelanjutan hingga ke seluruh jagat raya. Apakah seserius seperti itu? Tentu saja! Ini konsekuensi logis ketika sadar diri sebagai individu dewasa bertanggungjawab. Hadir di mana pun disadari sebagai pilihan yang perlu dijalani dengan penuh. Dengan demikian lebih mudah dijalankan karena sinkron.

Esensi negeri dan diri laksana satu matauang dengan dua sisi. Saling berkorelasi harmonis. Konkret dalam bakti berbakti buat negeri dengan kesadaran berkomitmen. Hasilnya antara isi dan penampilan saling mendukung. Alasan dan keberatan yang suka muncul digantikan dengan motivasi dari dalam untuk merawat dan menjaga negeri penuh dari hati. Ini sungguh dipraktekkan pasangan Kauwinda dan Kausapong suami yang mau repot dan pekerja keras. Pasangan ini memiliki komitmen jelas. Selama hidup akan berusaha menjalankan tanggungjawab dengan benar. Apakah selalu lancar?

Ternyata banyak kendala! Bagaimana jalan keluarnya? Kembali pada apa adanya. Maunya apa, dijalani dengan kesadaran penuh. Tanpa menyalahkan siapa pun. Justru introspeksi. Bertanya pada diri. Melihat apa yang bisa jadi bentuk nyata tindakan. Konkret. Jelas. Bukti nyata ada. Ini sikap tiap individu. Awal dari sini dibawa ke ranah lebih luas. Keluarga dan komunitas jadi wahana nyata berbuat. Hasilnya dapat dilihat. Kesetiaan muncul dari tiap individu. Di keluarga jadi kerjasama saling bantu memastikan. Setiap individu tersapa. Mau ikutserta. Besinergi buat negeri. Bahkan diri kecil tak berarti ini jadi bagian solusi bagi negeri. Proses ini dijalankan dengan kesadaran tinggi. Di Komunitas Kita bisa! Di situ?
Saatnya mendengarkan suara hati…

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun