Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemimpin Pengampun

5 November 2015   22:50 Diperbarui: 5 November 2015   22:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada banyak peran penting dalam hidup bersama. Satu di antaranya adalah pemimpin. Berbagai macam gaya pemimpin ditemukan melalui penelitian. Komunitas Ini gemar mengedepankan kualitas sekaligus memberi inspirasi. Seperti apa itu? Pemimpin pengampun adalah bentuk baru yang dikembangsuburkan. Perilaku konkretnya adalah tenang. Melakukan tindakan baik di mana pun juga. Keberhasilan adalah bentuk kerjasama tim. Pada saat eksekusi, pemimpin ada di depan, di tengah dan di belakang! Jadi di mana jua pun ada pengaruh yang nyata.

Pemimpin pengampun berfokus pada menemukan solusi dengan kerja nyata. Jika ada persoalan, dicari akar masalah dan dihilangkan. Jika ada kebutuhan melakukan perbaikan, mau mengeluarkan biaya. Sesungguhnya biaya operasional ada dan jelas peruntukannya. Konsisten melakukan setiap tindakan dengan mantap, menjadikan pemimpin ini mendapat dukungan. Hanya saja, mustahil memuaskan setiap golongan. Pemimpin pengampun sadar hal ini. Praktek yang dilakukan adalah setia pada pemenuhan kebutuhan rakyat. Di dalam lingkup keluarga, orangtua jadi teladan pemimpin pengampun bagi kanak-kanak.

Komunikasi efektif dan interaksi dengan siapa saja. Gempuran kelompok yang berbeda haluan disikapi dengan arif dan bijaksana. Dorongan untuk melawan dan menghukum mereka yang beda sudut pandang, dijadikan momentum konsisten melakukan tindakan baik dan benar. Itulah pemimpin pengampun yang berwawasan luas. Berdialog dengan siapa saja. Inisiatif melakukan tindakan positif lebih daripada tindakan poluler. Apa dampaknya? Pendukung dan pembenci bercampuraduk. Susah dipilah. Bagi pemimpin pengampun itu bukan masalah! Yang terpenting adalah kerja kerja kerja.
Konsistensi bertindak seperti rakyat biasa seperti menggarami air laut. Akan tetapi di dalam perspektif pemimpin pengampun, kreativitas menyiapkan hal-hal baru dan orisinal sangat mengemuka. Potensi beda pendapat dan kegaduhan dimediasi dengan sikap jelas dan tegas melayani. Siapa yang sudah mulai seperti itu? Singosh Macan dan Harimoly isteri setia! Pasangan ini berani mulai jadi pemimpin pengampun. Ternyata bisa! Bahkan menginspirasi banyak individu mengikuti dan lebih hidup dalam cinta.

Saatnya mendengarkan suara hati…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun