Semangat kerjasama jadi ciri khas Komunitas Ini. Tiap individu ambil bagian. Sejak kanak-kanak dibiasakan berpartisipasi dengan cara paling sederhana. Misalnya Juniors meniru Seniors dalam bekerja. Jika sudah benar, diapresiasi. Jika belum sesuai, diajak lebih meneliti lagi dan diberi kesempatan berikutnya. Nuansa belajar dan kerjasama dihayati sepenuh hati diawali dari keluarga.
Ketika pertama gabung, Tikusoma Tikus ragu-ragu. Diterima atau ditolak? Komunitas Ini sungguh konsisten menjalankan semangat ‘Ajak Dia ke Sini’. Malahan Tikusoma bertemu jodoh Retini juga di Komunitas Ini. Dari yang asing, jadi harmonis dalam keluarga. Memang saat ini pasutri ini belum dikaruniai momongan. Kadang ada rasa kurang nyaman juga awalnya jika gabung dengan keluarga yang sudah punya anak. Kelebihan di sini, setiap individu, dan keluarga bertoleransi. Anak adalah anugerah Sang Pencipta. Jadi bukan prasyarat keluarga harmonis. Sebelum dipercaya momongan, tiap individu bersiap dan terbuka; saling menerima dan menyintai dengan tulus ikhlas tanpa pamrih.
Latar belakang konsep membangun keluarga di sini adalah menggali potensi dalam setiap individu. Setelah ditemukan berbagia potensi, diberi kesempatan mengembangkan. Misalnya yang berbakat seni diberi kesempatan mendalami keterampilan seni lukis, gerak tari, atau olah vokal. Setiap individu boleh ambil bagian sesuai minat. Bakat diyakini sebagai komponen minat dan kesempatan. Setiap individu punya kesempatan sama. Gema keterbukaan ini menjadikan individu berani tampil apa adanya. Yang bagus diapresiasi dan diberikan kesempatan berbagi dan pentas di mana-mana. Yang masih perlu belajar, dikasih kesempatan leluasa. Proses jadi ahli yang mumpuni tumbuh subur di Komunitas Ini.
Semangat ‘Ajak Dia ke Sini’ membikin setiap individu bertoleransi dengan siapa saja. Juniors terbiasa punya rencana mau jadi apa nanti. Yang sudah mumpuni, bersedia menjadi narasumber. Yang punya lahan luas, berbagi tempat untuk pengembangan bakat dan minat. Inisiatif muncul di mana-mana. “Bagaimana menyatukannya?” Juniors bertanya untuk memantapkan. Dengan tenang Retini dan Tikusoma yang jadi narasumber hari ini berkisah. Kesatuan adalah akibat dari sebab yang terdiri dari individu dan keluarga yang mau belajar dan saling mengembangkan diri. Kesatuan itu buah dari keluarga dengan individu-individu harmonis di dalamnya yang mau terus belajar. Nah, di sini bisa! Di situ?
Saatnya mendengarkan suara hati…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H