Mohon tunggu...
AL SHAVA NURHALIZA AN NAMAR
AL SHAVA NURHALIZA AN NAMAR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/11220850000036/Perbankan Syariah/FEB/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang diri saya di blog ini, siapa tau kalian ada yang ingin lebih mengenal saya lebih lagi. Untuk mempersingkat , saya akan langsung bercerita. Nama saya Al Shava Nurhaliza An Namar, orang biasanya menyebut saya dengan panggilan shava, saat ini saya berumur 19 tahun. Saya terlahir di kota Bekasi pada tanggal 5 juli 2004. Saya berasal dari keluarga sederhana, orang tua saya bekerja sebagai guru PNS, saya anak pertama dari 3 bersaudara. Saya hobi jalan-jalan, kulineran. saya sangat suka dengan pemandangan laut masyaallah tabarakallah allah memberikan pemandangan yang sangat indah, Saya anak Astrophile. Sejak saya kecil saya menjadi anak tomboy, makan banyak, suka naik pohon berkelahi dengan anak laki laki yang nakal dan selalu menang dalam adu panco anak sekampung, tapi setelah dewasa kenapa saya menjadi wanita feminim?. Background Pendidikan saya di SD burangkeng 01, Mts N 1 Bekasi, SMA N 1 Setu, organisasi wakil ketua OSIS, ketua kelas, Pramuka, Tekwondo, Qiroah dan Marawis, Marching band tingkat kabupaten. Saat ini saya sudah duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa semester 2 jurusan perbankan syariah fakultas ekonomi bisnis dan berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Awalnya ayah saya yang suruh masuk UIN. Tapi kita belajar dari itu ternyata banyak yang kita dapat ambil pelajaranya. Maka Jadilah orang yang bermanfaat pada dasarnya orang sukses tidak harus mempunyai tahta harta jabatan, tapi orang sukses adalah menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Menarik Gadis Si Penjual Korek Api

11 Maret 2023   21:28 Diperbarui: 11 Maret 2023   21:29 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Alkisah yang diceritakan oleh teman saya untuk tugas bahasa Indonesia .

Suatu hari ada seorang gadis yang mempunyai keluarga yang harmonis . Gadis tersebut bernama Merry, ia berasal dari keluarga sederhana, ia gadis kecil yang periang. Merry hanya mempunyai ayah, ibunya sudah meninggal dunia dan belum lama kemudian, nenek merry meninggal dunia  juga. Setelah kepergian neneknya, ayah merry menjadi sering mabuk-mabukan, pemarah,dan pemalas. Sejak Kepergian seorang nenek keluarga itu tidak harmonis lagi.

Tiba waktu salju merry memutuskan untuk bekerja, ia pergi ke kota berjualan korek api. Suatu Ketika malam semakin larut salju pun semakin lebat merry terus menawarkan kepada orang lain untuk membeli korek api jualanya "pak dibeli korek apinya untuk persediaan dirumah dik." ucap merry. Namun, orang-orang menolak "maaf nak, kami sudah mempunyai korek api, kemarin kami baru membeli persediaan"ucap orang itu,tapi merry tetap semangat menjual daganganya untuk memenuhi kebutuhanya.

Meski merry kedinginan diudara yang dikelilingin salju tersebut, ia tidak bisa pulang dengan tangan kosong karena ayahnya pasti marah kepadanya. Merry duduk di depan sebuah pohon rindang berusaha untuk menghangatkan diri. Melaui jendela ia melihat sebuah keluarga yang sedang makan malam, merry jadi teringat dengan keluarganya sering makan malam bersama.

 Mery saat itu kelaparan tanpa ia sadar ternyata merry sudah ketiduran didalam mimpi itu merry membakar  satu buah batang korek api itu ,kala api itu menyala ia melihat sebuah rumah dengan api yang nyala, selang beberapa waktu ternyata perapian api itu padam. Lalu, merry menyalakan batang api itu merry pun memejamkan matanya kembali kali ini ia melihat meja makan yang dipenuhi banyak makanan. Namun, Ketika dia mulai makan tiba tiba ayamnya berubah menjadi korek api yang padam. Merry membuka matanya ternyata korek api itu telah habis terbakar sekali lagi merry membakar korek api merry memejamkan matanya sekali lagi. Kali ini merry memakai gaun yang bagus, di dalam mimpi itu merry bertemu nenek dan ibunya. Merry ingin ikut dengan neneknya, nenek itu bilang belum waktunya dia ikut denganya karena masih ada ayah yang harus ditemani. Namun korek batang api padam merry tetap memejamkan matanya.

Suatu pagi ada seorang pria melewati tempat merry, pria itu membangunkannya, tapi gadis itu tidak ada respon. orang orang pun mulai berkerumun disekitar merry. Sementara itu, ayah merry pergi ke kota untuk mencari merry " dia merry anakku, apa yang terjadi?" ucap ayahnya. lalu, pria itu menjawab "anak bapak sudah tidak bernapas lagi". Ayahnya pun sangat bersedih, dirinya dipenuhi rasa bersalah dan lepas tanggung jawab pada putrinya. Penyesalan pun tidak berarti apapun bahkan, tidak bisa membuat putrinya tersebut hidup kembali. Merry sudah bahagia bersama ibu dan neneknya di dunia sana, merry tidak perlu merasakan sakit lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun