Alkisah yang diceritakan oleh teman saya untuk tugas bahasa Indonesia .
Suatu hari ada seorang gadis yang mempunyai keluarga yang harmonis . Gadis tersebut bernama Merry, ia berasal dari keluarga sederhana, ia gadis kecil yang periang. Merry hanya mempunyai ayah, ibunya sudah meninggal dunia dan belum lama kemudian, nenek merry meninggal dunia  juga. Setelah kepergian neneknya, ayah merry menjadi sering mabuk-mabukan, pemarah,dan pemalas. Sejak Kepergian seorang nenek keluarga itu tidak harmonis lagi.
Tiba waktu salju merry memutuskan untuk bekerja, ia pergi ke kota berjualan korek api. Suatu Ketika malam semakin larut salju pun semakin lebat merry terus menawarkan kepada orang lain untuk membeli korek api jualanya "pak dibeli korek apinya untuk persediaan dirumah dik." ucap merry. Namun, orang-orang menolak "maaf nak, kami sudah mempunyai korek api, kemarin kami baru membeli persediaan"ucap orang itu,tapi merry tetap semangat menjual daganganya untuk memenuhi kebutuhanya.
Meski merry kedinginan diudara yang dikelilingin salju tersebut, ia tidak bisa pulang dengan tangan kosong karena ayahnya pasti marah kepadanya. Merry duduk di depan sebuah pohon rindang berusaha untuk menghangatkan diri. Melaui jendela ia melihat sebuah keluarga yang sedang makan malam, merry jadi teringat dengan keluarganya sering makan malam bersama.
 Mery saat itu kelaparan tanpa ia sadar ternyata merry sudah ketiduran didalam mimpi itu merry membakar  satu buah batang korek api itu ,kala api itu menyala ia melihat sebuah rumah dengan api yang nyala, selang beberapa waktu ternyata perapian api itu padam. Lalu, merry menyalakan batang api itu merry pun memejamkan matanya kembali kali ini ia melihat meja makan yang dipenuhi banyak makanan. Namun, Ketika dia mulai makan tiba tiba ayamnya berubah menjadi korek api yang padam. Merry membuka matanya ternyata korek api itu telah habis terbakar sekali lagi merry membakar korek api merry memejamkan matanya sekali lagi. Kali ini merry memakai gaun yang bagus, di dalam mimpi itu merry bertemu nenek dan ibunya. Merry ingin ikut dengan neneknya, nenek itu bilang belum waktunya dia ikut denganya karena masih ada ayah yang harus ditemani. Namun korek batang api padam merry tetap memejamkan matanya.
Suatu pagi ada seorang pria melewati tempat merry, pria itu membangunkannya, tapi gadis itu tidak ada respon. orang orang pun mulai berkerumun disekitar merry. Sementara itu, ayah merry pergi ke kota untuk mencari merry " dia merry anakku, apa yang terjadi?" ucap ayahnya. lalu, pria itu menjawab "anak bapak sudah tidak bernapas lagi". Ayahnya pun sangat bersedih, dirinya dipenuhi rasa bersalah dan lepas tanggung jawab pada putrinya. Penyesalan pun tidak berarti apapun bahkan, tidak bisa membuat putrinya tersebut hidup kembali. Merry sudah bahagia bersama ibu dan neneknya di dunia sana, merry tidak perlu merasakan sakit lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H