Mohon tunggu...
Alsha Fiorensha
Alsha Fiorensha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Catur Insan Cendikia

hobi saya lebih suka kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sejarah Rumah Makan Warteg

3 April 2024   12:54 Diperbarui: 3 April 2024   12:57 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warteg (Warung Tegal) memiliki sejarah yang menarik di Indonesia. Berasal dari Tegal, sebuah kota di Jawa Tengah, Indonesia. Istilah "warteg" menggabungkan "warung" (yang berarti toko kecil atau rumah makan) dan "Tegal" (kota asal). Warteg terkenal menyajikan masakan Indonesia rumahan dengan harga terjangkau dengan gaya swalayan yang sederhana.

Restoran-restoran ini mendapatkan popularitas pada tahun 1970-an dan 1980-an sebagai pilihan yang nyaman dan ekonomis bagi para pekerja dan pelajar. Warteg biasanya menawarkan berbagai hidangan seperti ayam goreng, tahu, tempe, sayuran, dan sambal, sering disajikan dengan nasi. Seiring berjalannya waktu, warteg telah menjadi bagian favorit dari lanskap kuliner Indonesia, mewakili perpaduan antara harga yang terjangkau, variasi, dan cita rasa tradisional.

Menu warung tegal

Menu yang biasanya tersedia di warung Tegal (warteg) sangat bervariasi, tergantung pada warungnya dan juga waktu makan (sarapan, makan siang, atau makan malam). Namun, beberapa hidangan umum yang sering ditemui di warteg antara lain:

1. Ayam Goreng: Ayam goreng adalah hidangan yang populer di warteg. Biasanya disajikan dengan nasi putih dan sambal.

2. Tahu dan Tempe: Warteg juga menyajikan berbagai hidangan dari tahu dan tempe yang bisa digoreng atau direbus. Ini bisa menjadi pilihan vegetarian yang lezat.

3. Sayuran: Berbagai jenis sayuran seperti kangkung, bayam, genjer, atau tauge sering tersedia di warteg sebagai lauk pelengkap.

4. Sambal: Sambal adalah saus pedas yang biasanya tersedia di setiap warteg. Ada berbagai variasi sambal, mulai dari yang pedas hingga yang lebih manis atau asam.

5. Ikan Goreng: Di beberapa warteg, Anda juga bisa menemukan hidangan ikan goreng, seperti ikan nila atau ikan mujair.

6. Telur: Telur bisa disajikan dalam berbagai bentuk, seperti telur dadar, telur rebus, atau telur ceplok.

7. Minuman: Warteg juga menyediakan minuman, mulai dari teh, kopi, air mineral, hingga es teh manis atau jeruk.

Menu di warteg sering kali cukup terjangkau harganya dan menawarkan pilihan makanan yang cocok untuk berbagai selera dan preferensi makanan.

Warteg telah dikenal masyarakat luas dan telah ekspansi ke berbagai daerah di luar Tegal, termasuk di Cirebon.

Warteg diperkirakan sudah ada sekitar tahun 1960-an. Konon, lahirnya Warteg ini dipelopori oleh tiga desa di Kecamatan Tegal Selatan, yaitu Desa Sidapurna, Desa Sidakaton, dan Desa Krandon.

Seiring berjalannya waktu, Warteg tak hanya tumbuh di Tegal, tapi menyasar ke sejumlah daerah/kota lain, termasuk Cirebon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun