Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapa Sebenarnya yang Mencuri Buku Peter Carey

13 November 2024   05:08 Diperbarui: 13 November 2024   07:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuasa Ramalan Peter Carey Siapa Sebenarnya yang Mencuri ?

Dugaan Plagiasi karya Peter Carey yang menyeret dosen di fakultas Ilmu Budaya UGM untuk membuat buku biografi Bupati Madiun (disarikan dari berbagai sumber)

Peter Carey mengemukakannya bahwa bukunya Kuasa Ramalan pada salah satu babnya diduga diambil oleh pihak Dr. Sri Margiono dkk untuk membuat buku biografi bupati Madiun.

Penulis berkebangsaan Belanda ini terkenal dengan bukunya yang selalu menggunakan babad dan kisah di Nusantara.

Bahkan di penelitiannya ini sang Peter menggunakan kisah dan data asli dari nara sumber yang dipercaya.

Apakah salah menukil informasi dari buku Peter?

Sebuah pertanyaan yang secara ilmiah dan umum bisa dan boleh asal ijin dengan sang pemilik buku.

Walau kisah itu ada di masyarakat Budaya Jawa (bupati Madiun) nampaknya ini kekayaan  telah terlanjur jadi hak kekayaan Intelektual jadi ariflah dalam mengutipnya.

Sebenarnya akibat ini maka nama baik institusi bisa jadi agak dipertanyakan kok bisa dosen senior tidak punya unggah ungguh atau karena ini sebuah proyek semata hanya mereka yang bisa jawab.

Sebenarnya siapa yang plagiasi dan mencuri kisah lokal itu?

Sebuah pertanyaan yang sudah terlanjur basah dan tidak ketemu ujung pangkalnya.

Hanya simpel kekayaan cerita dan kisah lokal sudah terlanjur di dokumentasikan lewat buku Kuasa Ramalan.

Harus menerima hal ini sebab wong-wong londo lah yang membuat data itu terdokumentasikan harus diakui dan merekalah yang mengklaimnya pertama.

Keluhan sang Peter bisa jadi sebuah peringatan bahwa mengutip dan menyadur harus ijin dulu adab nya begitu

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun