Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Undangan pernikahan itu

19 Oktober 2024   19:39 Diperbarui: 19 Oktober 2024   21:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sudah ingin libur rasanya dua weekend tidak bisa nuat aku refresh apalagi profesiku yang buat orang senang walau hati gundah afsnua.

"Besok berangkat ya?" Tanya pak boss padaku setelah aku dua kali acara tidak datang.

"Tidak ada kamu tidak seru "kata mba Fitri kepadaku lewar WA

Baca juga: September Itu

Beberapa orang maklum adamya namun mood seseorang juga karena rasa dan perasaan yang bukan logis pakai otak walau dibidang seni yang kata orang cuma menghibur.

"Ke jogja kuliah yang baik dan jangan lupa bawa jodoh "pesan bapak dan ibu waktu aku pamit kuliah di Jogja.

Bukan pelarian sebab jujur putus dari seseorang yang di cintai adalah hal yanh nujem banget diulu hati.

Sejak SMP berkenalan begitu lulus SMA pilih pisahan karena beda prinsip dan juga beda cita-cita.

"Kita hari ini berpisah suatu hari nanti kita akan bertemu ingin aku lihat senyummu itu" tulisan yang menurutku gombal gombal saja tidak mau aku bertemu lagi dengan mu titik.

"Jadi anak band juga MC jangan sembrono lho apalagi di Jogja" pesan bapak padaku.

"Nggih mohon doa restunya" jawabku singkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun