Memburu Kaesang Antara Jual Pisang, PSI,dan Pesawat Jet Sewaan siapa berani?
KPK tidakÂ
berwenang untuk menyelidiki gratifikasi sewa pesawat jet pribadi dari perusahaan Singapura (disarikan dari berbagai sumber)Menjelang lengser Jokowi Oktober tahun ini banyak yang lantang supaya Jokowi diturunkan.
Masalah utama adalah keputusan MK dan revisi RUU Pilkada yang kontroversial.
Maaf jangan serius-seriuslah hadapi realita  seperti guyonan dan tertawanya Kaesang sang juragan Pisang ketika ditanya kok tidak ikutan masuk politik.
Jawaban mengambang belum bisa masuk politik jadi terbuka ketika PSI akhirnya jadikan Ketua Umum partai ini.
Waktu sudah menentukan karena "dinasty" Jokowi mulai digoyang sana sini.
Isu tentang kemudahan dalam pilpres yang membuat MK membuat MKMK tidak usahlah kaitkan dengan rumor gratifikasi atau  gratisnya sewa jet untuk vacancy, orang kaya mah bebas.
Semua dikait-kaitkan sebab bapaknya masih jadi presiden,ngleleng, nyebahi dan gaya khas anak muda saat ini adalah ciri yang beda dengan anak-anak presiden terdahulu.
Sebab itu ada rasa "iri" biasa di kala afa orang sukses di setiap lini,  kok bisa semudah dan  seenteng itu jadi ketua PSI.
Apalagi sang adik yang masih walikota Solo jadi Wakil presiden terpilih saat ini dan kakak ipar yang nyagub di Sumatera adalah sebuah nada keberuntungan juga nyata.
Memburu Kaesang
Kaesang bisa jadi contoh kekinian berhasilnya "dinasti Jokowi" yang mulai dibuka sisi yang lain dari kehidupannya.
Ingat ketika Pak Harto memegang kendali negeri ini sungguh anaknya juga disorot apalagi nasib tragis AHY putra presiden SBY yang harus  undur diri dari dinas tentara.
Lebih trais Soekarno dengan anak-anaknya, beda dengan pura BJ Habibie dan Gus dur anaknya santai hadapi semua ini.
Bukankah keluarga presiden adalah masa emas dari apa yang mereka unduh dari kepercayaan rakyat lewat parpol pengusung dan dipilih mayoritas itu hakikat dari demokrasi Pancasila.
Sekarang tidak usah korek-korek keluarga bila tidak ada kepentingan tertentu.
Sah saja keluarga  mantan atau presiden petahana pada sugih dan kaya-kaya biarin wong usahanya.
Jangan harap membela atau pembelaan sebab katakan salah bila salah dan benar bila benar bukan asumsi saya kira sudah 26 tahun reformasi mindset bang sa berubah nyata jalan ditempat.
Memburu Kaesang sudah dimulai dari medsos sudah gencar sementara sebagian media jadi salah satu kompor penggerak adalah nyata.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H