Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Politik

Optimisme Iran untuk Kemerdekaan Palestina

18 Agustus 2024   19:53 Diperbarui: 18 Agustus 2024   19:53 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Optimisme Iran Untuk Kemerdekaan Palestina Membuat Gentar ASU dan Israel

Iran membuat Gentar ASU dan sekutunya gertakan untuk membalas kelakuan Penjajah Israel di respon ASU dan sekutunya.

Mereka akan mengeroyok Iran atas nama "sambat"sang Zionis atas situasi yang mereka buat sendiri.

Mengapa ASU dan sekutunya sekuat tenaga membela "anak emas" sebab ada misi terselubung.

Israel semakin yakin keluhanya untuk gempur Iran sudah direspon ASU dengan penempatan Kapal induknya.

Keyakinan Iran

Iran semakin yakin bahwa kemerdekaan Palestina semakin dekat walau sudah 40.100 nyawa melayang.

Iran punya sejarah dendam lama kepada ASU dan sekutu memang benar.

Namun keuletan diplomat Iran untuk upaya ini ternyata membuat ASU ketar ketir juga.

Iran menjadi negara penentu dan hal ini membuat keuntungan daya tawar yang tinggi di mata dunia dan juga PBB.

Gagalnya perang proxy mossad

Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh agen Mossad zionis ternyata membuat eskalasi politik berputar terbalik.

Dunia semakin menjepit Zionis dibawah ketiak ASU walau masih congkak dalam diplomasi dunia.

Bulan safar ini semakin buat yakin untuk memerdekakan Palestina dengan atau tidak pertumpahan darah yang mau dijalankan demi harga diri negeri.

Iran lebih cerdik dan cerdas dengan meminta dihukum pelaku pembunuhan Ismail Haniyeh bisa jadi dijalankan pola ini.

Iran memang pendukung Hamas dan itu dijalankan seperti ASU mendukung Zionis penjajah.

Namun drama pembunuhan pemimpin Hamas sebagai pancingan emosi tidak berlaku kali ini.

Iran berupaya untuk tidak menumpahkan darah yang lebih luas lagi tampak kedewasaan Iran diuji dengan garda depan diplomatnya yang unggul dalam negosiasi dengan penjajah Zionis.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun