Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Iran Kuda Hitam Penentu Kemerdekaan Palestina

14 Agustus 2024   19:57 Diperbarui: 14 Agustus 2024   20:08 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembunuhan Ismail Haniyeh di Iran  kepala biro Politik Hamas oleh agen-agen Mossad sangat membuat khawatir dunia apalagi dengan ultimtum sang Ayatullah Komeni sebagai pemimpin spiritual Iran yang akan membalas tindakan Israel yang melanggar hukum Internasional tersebut.

Dunia berharap cemas sebab bisa jadi inilah permulaan apa yang di namakan War World III yang di tiup-tiupkan media barat dengan mengacu pada berita-berita sejak terjadinya serangan umum 7 Oktober 2023 di Gaza oleh Hamas, hingga 7 bulan perang Isreal yang di bantu barat tidak bisa menundukkan Hamas dan Palestina adalah sebiah realita.

Perang modern dan alat modern kalah oleh taktik gerilya pejuang Palestina walau sudah hampir 40.000 nyawa melayang ASU masih memveto semua yang "membantu" pembebasan Palestina dari penjajahan Zionis dan ini nampaknya yang membuat mata hati para negeri barat tertutup oleh ulah Zionisme yang korbankan kemanusiaan anak-anak dan peempuan yang tewas karena bom yang di jatuhkan.

Namun sejak terbununya komandan Hizbullah dan Ismail Haniyeh nampaknya barat khawatir perang dunia ketiga itu benar-benar akan tiba dan mereka membujuk Iran tidak mengebom ISrael.

Bukti nyata ke khawatiran mereka dengan di datangnya kapal induk ASU di perairan laut merah dan juga di datangkanya kapal selam nuklir untuk sewaktu-waktu membantu penjajah Zionis bila di bom dan di musnahkan.

Ketegangan di plomatik semakin nyata adu pintar para diplomat seakan menjadi taruhan perang dunia ketiga tidak akan terjadi  Baat membujuk Iran untuk tidak memusnahkan Zionis penjajah tersebut.

Namun negoisasi ini ternyata masih menemui jalan buntu sebab kesepakatan damai sebelum terbununnya ISmail Haniyeh ada di ujung mata jadi ambyar karena ulah negeri penjajah tersebut juga.

ASU membujuk Iran

ASU berupaya keras untuk membujuk Iran supaya tidak memusnahkan penjajah Zionis tersebut, dan ini semua di wujjudkan oleh para diplomat ASU yang berusaha keras untuk mencegah perang dunia ke tiga terjadi.

Iran sekarang menjadi kunci perdamaian timur tengah sebab Iran adalah Kuda hitam yang ambil bagian dan harus sebab luka-luka yang di alami negerinya atas agresi penjajah zionis bisa jadi sebagai pembenar untuk membalas dendam negeri penjajah tersebut  sesuai hukum internasional "hak untuk membela diri" sebagaimana negeri zionis menggunakannya atas Palestina dengan membabi buta hancurkan Gaza.

kesempatan emas

lalu mengapa ASU gerah dan takut terhadap Iran sebab pengaruh Iran atas upaya kemerdekaan Palestina sekarang tambah kuat apalagi banyak pejuang Palestina yang sekolah di Iran dan juga memberi senjata untuk melawan penjajahan zionis adalah hal nyata yang tidak bisa di anggap enteng.

bisa jadi Iran menjadi penentu kemerdekaan Palestina dengan menekan penjajah untuk pergi dari Gaza dan atau menggempurnya dengan senjata pemusnah massal  adalah pilihan terpahit yang harus ASU dan Israel dapatkan.

Sebab lain semua kepercayaan dunia atas ASU  dalam meredakan konflik di timur tengah gagal dan inilah yang  tidak di harapkan ASU dana diplomatnya yang berusaha keras memohon dan menundukkan muka untuk meminta Iran tidak musnahkan Israel.

Harapan

Saya dan dunia tidak berharap ada perang dunia ketiga namun bila ulah penjajah Israel tidak di stop maka akan lain cerita perang dunia ketiga akan benar-benar terjadi.

Semoga Iran bisa menjadi penentu kemerdekaan Palestina dan ini harus karena daya tawar Iran kepada Dunia semakin kua namun bila tergesa-gesa menghukum penjajah Israel maka semua akan menjadi arang benar adanya.

hanya waktu yang akan menentukan

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun