Berita tentang tutupnya Adi Tv  1 Juni 2024 sebagai sebuah stasiun Tv lokal yang sudah 15 tahun mengudara  di langit Yogya membuat terkejut insan pers di Daerah Istimewa Yogyakarta.Â
Bagaimanapun stasiun yang yang di miliki oleh Muhammadiyah dan yayasan Budi Mulya ini seakan menandakan bahwa ada lonceng yang berdentang  tentang "kematian" tv lokal menjadi nyata.
Ternyata kebijakan ASO dan digitalisasi televisi akhirnya memakan korban, baik radio maupun Tv ( lokal) adalah yang terdampak serisu dan ini juga tv komunitas apalagi juga mati tidak hidup juga tidak.
Realita banyak tv lokal yang berani bekerja sama dengan tv nasional tetap eksis keberadaanya ( walaupun di caplok ) dan programnya sama seragam dengan induknya.
Apa yang salah dalam dunia pertelevisian digital kita?
Haruskah rela di caplok tv nasional demi kesinambungan pundi hidup tv lokal?
Tv lokal yang harus rela membayar MUX yang mahal ?
Tiga pertanyaan yang menjadikan bisa dianalisa mengapa banyak tv lokal akhirnya berguguran dan hanya menjadi media corong tv nasional karena nasib yang berbeda, sebab UU Penyiaran yang cita-citanya siaran desentaralisasi tidak dan belum tercapai dan masih di uji dalam sidang MA dan DPR RI adalah nyata adanya.
Namun ibarat nasi sudah menjadi buburÂ
Tv lokal yang digadang bisa menjadi media alternatif harus rela tidak kebagian kue iklan karena monopoli konglomerasi  media nasional hanya pada satu tangan  tertentu adalah nyata adanya.
Tv Lokal tidak bisa meraup iklan lokal karena mereka memilih iklan di tv nasional yang jangkauannya nasional dan murah sekali iklan adalan seluruh Indonesia.
Tv lokal bisa jadi hanyalah bisa menghidupkan suasana lokal walau pedih dalam usaha menegakkan dan mempertahankan kehidupan mereka  tanpa ada cukong atau penyandang dana yang kuat dan kaya raya.
Namun para pengusaha kaya hanya mau raup untung maka banyak tv lokal yang akhirnya di beli dan di caplok demi menghidupi keberadaannya dan ini terjadi di beberapa daerah demi hidup mereka dan mearuhkan gengsi dengan atas nama kerjasama dengan tv nasional adalah benar adanya.
Solusi  dan saran
Tv lokal harus bisa eksis tanpa dan dengan iklan maka jangan gengsi bila di tawari oleh tv nasional untuk di caplok atau jadi tv stasiun daerah ala tv pemerintah.
Tv lokal harusnya di gratiskan MUXnya sebab inilah biang yang membuat semakin kesulitan finasial dan akhirnya tutup karena bisa jadi biaya operasional mereka  tergerus atas penyewaan MUX ini.
Pmerintah harus tegas tv nasional harus siaran lokal dan terdesentraslisasi di daerah dengan bekerja sama dengan tv lokal tanpa mendekte di isi siaran yang ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI