Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramadan yang Sepi

12 Maret 2024   11:31 Diperbarui: 12 Maret 2024   11:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam menuju ramadan 

semua nampak seperti biasa

maghrib tadi di umumkan

tentang di tundanya satu ramadan

semua media menanyangkannya

di medsos, di tv, di jagat maya di umumkan

'karena sidang isbat belum melihat hilal maka di tetapkan tanggal 12 Maret 2022 mulai berpuasa"

bukan karena ini

aku lihat ada kesunyian

setelah hingar bingar pemilu

ini kita menuju kotemplasi

menyepi

dari dunia ramai seteal pemilu yang tiada kata akhir  polemiknya itu

aku tahu

hanya aku kaget

peraturan  tahu 1978 itu masihkan relevan

atau aku yang bingung

semua harus lirih, sunyi dan syahdu

menikmati ramadan tahun ini

pilihan suara speaker masjid harus 100 Db

aku tahu

biasa

karena aku pernah tidak mendengar suara TOA di mushola dan masjid kami

sebab kala itu belum membeli 

hanya suara kentongan dan juga bedug penanda sholat kala itu

dan aku juga berterimakasih kepada RRI 

yang setia hingga kini  tayangkan adzan Maghrib kesukaan kami

demi inklusivitas

atau eklusititas

atas nama toleransi

benar

suara toa harus di tertibkan

namun perjuangan dakwah tidak harus luruh dan lirih

sebab lewat medsos dan hp akan lebih efektif

sejalan

di arab mulai stop tayangan sholat live

juga buka bersama di masjid

disini kawan beda

aku yakin beda. karena kita punya Pancasila

yang punya Bhinneka Tunggal ika

.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun