Malam menuju ramadanÂ
semua nampak seperti biasa
maghrib tadi di umumkan
tentang di tundanya satu ramadan
semua media menanyangkannya
di medsos, di tv, di jagat maya di umumkan
'karena sidang isbat belum melihat hilal maka di tetapkan tanggal 12 Maret 2022 mulai berpuasa"
bukan karena ini
aku lihat ada kesunyian
setelah hingar bingar pemilu
ini kita menuju kotemplasi
menyepi
dari dunia ramai seteal pemilu yang tiada kata akhir  polemiknya itu
aku tahu
hanya aku kaget
peraturan  tahu 1978 itu masihkan relevan
atau aku yang bingung
semua harus lirih, sunyi dan syahdu
menikmati ramadan tahun ini
pilihan suara speaker masjid harus 100 Db
aku tahu
biasa
karena aku pernah tidak mendengar suara TOA di mushola dan masjid kami
sebab kala itu belum membeliÂ
hanya suara kentongan dan juga bedug penanda sholat kala itu
dan aku juga berterimakasih kepada RRIÂ
yang setia hingga kini  tayangkan adzan Maghrib kesukaan kami
demi inklusivitas
atau eklusititas
atas nama toleransi
benar
suara toa harus di tertibkan
namun perjuangan dakwah tidak harus luruh dan lirih
sebab lewat medsos dan hp akan lebih efektif
sejalan
di arab mulai stop tayangan sholat live
juga buka bersama di masjid
disini kawan beda
aku yakin beda. karena kita punya Pancasila
yang punya Bhinneka Tunggal ika
.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H