Sebab Soeharto dipercaya Soekarno untuk Menerima Supersemar
Supersemar sungguh sakti Surat Perintah Sebelas Maret (11 Maret 1966) yang diberikan Soekarno kepada Soeharto menjadi sejarah tersendiri.
Bahkan konon ada beberapa versi dalam sejarah pembuatan dan juga nasib belum ditemukan yang asli masih dicari hingga kini.
Semakin saktinya orang lupa sebab-sebab hanya Soeharto kala itu yang dipanggil Soekarno bukan A.H. Nasution atau Jendral yang lebih tinggi dari pangkat Soeharto.
Pertanyaan yang mungkin banyak sejarawan yang hanya melihat faktor eksternal situasi saat itu.
Situasi genting isu Dewan Jenderal yang akan mengkudeta Soekarno hingga isu keterlibatan asing dalam penyerbuan kedutaan besar Inggris sebagai peristiwa Gilchrist  oleh relawan PKI saat itu.
Waktu terkuak siapa yang akan melakukan kudeta saat itu yakni PKI lagi-lagi Soeharto yang tampil dengan berani menepis isu Dewan Jenderal.
Sebuah kepercayaan
Peristiwa percobaan Kudeta oleh Tan Malaka dan dibantu oleh kesatuan TNI di Jawa tengah sebuah awal dekatnya Soeharto dengan Soekarno.
Soeharto bisa meredam percobaan kudeta medio tahun 1946 itu tanpa sebutir pelurupun meletus saat itu.Â
Kedekatan itu menjadi ketika Soeharto dan pasukannya bisa meredam pemberontakan PKI Madiun.
Pemberontakan yang dipelopori Muso dan inilah terkuak peran Perdana Menteri syafrudin  dalam peristiwa ini.
Momentum bersejarah lainnya adalah Serangan Umum 1 Maret 1949 Soeharto mendapat amanah langsung dari Jendral Soedirman dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk melaksanakannya.
Beberapa paparan ini tidak bisa merubah sejarah namun kepercayaan pemimpin besar revolusi kala itu kepada Soeharto nyata adanya.
Walau dalam perjalanannya Supersemar menjadi senjata untuk melengserkan Soekarno itu sejarah yang menentukan akhirnya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H