Tuti tidak menyangka betapa gembiranya hari ini semua yang di cita-citakan sejak kecil menjadi nyata, dari orang sederhana dan hanya lulusan SMA menjadi orang yang di segani oleh banyak orang. Banyak orang mencibirnya ketika satu keputusan yang dilakukannya menjadi sorotan masyarakat.
Bagaimana tidak sudah kaya mempunyai ratusan pekerja yang kebanyakan lak-laki maka tantangan usaha yang dijalankannya  banyak resiko dan godaan juga tentunya.
Cantik dan mempesona selalu bersih dan senyumnya selalu mengembang dan banyak orang dan lelaki yang akan meliriknya bila melihat baru sekali dan akan tunduk kepada pandangan mata ketika melihat cantiknya.
"aku hanya sebatas pengantar tidurmu atau kau harus menjadi bayangan sempurnamu mas" kata itu dicamkannya ketika memutuskannya untuk menikah.
Karena sebagai anak nomor satu dari enam bersaudara Tuti berkewajiban untuk emnghidupi adik-adiknya yang kini juga sukses atas jerih payahnya selama ini.
Rumsh bessr mewah dengan mobil putih kesukaanya kemana pergi menemaninya dengan sopir ganteng yang selalu menjadi  teman seperjalan dan juga biasa menyopir sendiri ketika harus di lakukannya.
"saya tidak mau kamu itu terjun kepolitik mama' kata suaminya  kepada Tuti
"harus papa, aku melihat ada yang harus di perjuangkan" jawab Tuti mantap
"sebaiknya kamu pertimbangkan lagi mama" kata pak Bargowo yang orang super kaya di kota kami, pengusaha  swalayan yang kaya raya dan mudah memberi bantuan kepada siapapun yang meminta.
"saya harus maju papa" kata Tuti yang terkenal keras kepala kepada suaminya walaupun agaknya pak Bargowo keberatan atas keputusan  yang diambil Tuti kali ini.
"terserah, namun tetap jaga nama baik keluarga ya " tegas pak Bargowo kepada Tuti.
Pak bargowo tahu jiwa muda Tuti dan juga tantangan yang di hadapinya yang menjadikannya semakin cinta kepadanya betapapun sejak masih lulus SMA Tuti menjadi istrinya dan kuliah terakhirnya sarjana Ilmu politik sangat emmbantau dalam memeagang cabang swalayan  keeempat yang di milikinya dan ini  yang menjadikannay  luluh hatinya bila Tuti merengek untuk mendapat sesuatu yang diinginkananya.
Semua mata tertuju
beberapa spanduk dengan wajah cantiknya terpampangdi seantero kota, senyum manis khas Tuti dengan Jilbab kekikinan  beber[a oramg heboh karena mba Tuti menjalonkan  menjadi caleg. Beberapa tim suksesnya menjalannka sesuai apa yang di perintahnya memasang spanduk sebar dana sosial dan juga memberi kaos .
Beberapa orang lawan politikny mengusik  isu yang tidak di harapkannya muncul dari simpanan pejabat sampai kekayaan yang tidak seemertinya yang di berikan percuma kepada maysarakat.
"papa kok jadi begini?'
"resiko kamu mama"Â
"apakah harus begini cara mereka menyudutka aku?"
"resiko"
"tetap jalan kan?'
"resiko jaga nama baik keluarga"
"papa maaf..."
Beberapa politisi muda terjebak pesona kecantikannya bukan masalah dana yang bayak untuk kampanye namun ini masalahperaaan banyak politisi yang ganteng juga di partainya yang tertarik kepadanya.
"mba sudah kaya kok maju sih"
"untuk perjuangkan hak rakyat'
"no hp dong manba"
"nao wa dongz'
dan inilah yang entah mengapa membuatnya risih namun tetap di jalankannya, seperti tekadnaya dulu waktu tidak punya apa-apa dan inolah jalan yang di laluinya.
"mas kamu kok jadi ijinkan Tuti nyaleg to?" tanya Ani  istri tua pak Bargawo kepadanyaÂ
"apakah yakin menang mas?" ejek istri keduanya Prapti
"itukan pemborosan mas uangnya banyak yang keluar' sahut mba Rita istri ke tiganya
"terserah Tuti uang ny Tuti sendiri ayo dukung saja tuti " kata pak Bargowo bijak
"dukung habisin uang?"kata mba Rita
"dukung lah mba biar jadi" sahut mba Prapti dan mba  Ani
Seru jadinya sebab semua tidak bisa di tebak masyarakat tahunya Tuti pengusaha sukses mandiri yang menjadi caleg saat ini tidak mau tahu masa lalunya yang harus di tutupinya hari ini.
Masyarakat yang terlalu terbius pencalonan Tuti tidak peduli semua itu namun kasak-kusuk menjadi nyata akhirnya ketika Tuti harus jujur di hadapan massa pendukungnya
"terus terangg saya adalah istri ke empat dari pak Bargowo dan saya mandiri sejak SMA menjadi seorang pengusaha dan juga sarjana walau harus menjadi istri ke empat  saya tetap punya pendirian"
Semua rekaman vide dan berita  menyebar kemana-mana dan tidak percaya wanita cantik dan punya pengaruh ini ternyata seorang istri keempat pengusaha kaya raya di kota kami dan semua nyata adanya.
"tuh mas berita hari ini lihat" kata Ani kepada BagowoÂ
"ya buka aib saja" mba prapti menambahknanya
"walah.." sahut mba Rita menambahkannya
"tenang semua ini bisa  diatasi sayangku semunya" kata pak Bargowo sambil memeluk Tuti istri ke empatnya pagi ini
"mereka ingin aku tidak maju nyaleg ya mas?"
"jangan abailang begitu"
"godaannya banyak sih"
"apa?"
"banyak cowok ganteng"
'Tuti, kamu istriku lho.."
"katanya tanya?'
"silahkan..."
"silahkan pa mas?"
"maju dan maju"
"aku ingin jadi istri saja mas"
"kok begitu?"
"tidak nyaleg lagi"
"lah sudah habis banyak"
"biar untuk sodaqoh masyarakat"
"gila kamu"
"ha hah, marah ya mas?"
"tidak.."
"aku optimis jadi..namun"
"apa?"
"aku tidak bisa lepas darimu sebagai istri keempat"
semua diam dan membisu lha bagaimana tidak Tuti itu seumuran dengan anak pertama Bargowo dengan istri pertamanya dan inilah pesona Bargowo yang sebenarnya bisa menaklukann wanita yang dulu sekertaris di perusahaannya.
"aku harap kamu tetap setia kepadak dan lanjutkan semua cita-citamu"
"ya"
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H