Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Dulu Kawan Jadi Lawan (01)

23 Februari 2024   11:48 Diperbarui: 23 Februari 2024   11:54 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelisah dan resah malam sebelum pemilihan umum nampak di raut muka sang ketua KPPS.

Sebagai ketua KPPS  tanggung jawabnya semakin berat sebab sudah tiga kali ini mas Bejo jadi ketua KPPS di desa nya.

Duduk di ruang depan  rumahnya rokoknya mengepul disengaja lampu ruang itu di matikan.

"Bila mas Bejo mau lima belas juta langsung"

"Jangan berpura-pura bodoh sebab ini kesempatan mas"

Kata-kata yang membuat idealismenya sedikit terguncang hebat.

Ini jadi gelisahnya yang kian menjadi pemilu kali ini adalah pemilu ketiga kalinya jadi panitia pemilu.

Namun kali ini beda sebab pak Dukuh menjadikan dirinya ketua KPPS dusunnya Kali Gayam.

Penduduk yang heterogen nampak dari profesinya yang banyak menjadi buruh dN pekerja lepas.

Karang Gayam yang merupakan tempat kelahirannya itulah yang sebabkan dirinya mantap demi nusa dan bangsa.

"Alu harus lepas dari kerja sama bang mandor Tommy "keluhnya kala itu

"Ya siap mas, ini namanya mengabdi kepada negeri" jawab istrinya.

"Ingin rasanya menolak tunjukkan pak Dukuh"

"Jangan, kesempatan duitnya besar kan?'

"Ini duit atau pengabdian?"

"Dua-duanya" jawab sang istri diplomatis

Semua candaan ini seakan cepat berlalu ketika jelas kenyataan tak seindah yang diharapkan.

Pak RT tempat bermukimnya menjadi pengawas TPS yang sebenarnya tidak dikehendakinya.

Pak RT Bondho itu sangat berpengaruh  di dusun itu.

"Yen, jika Bejo tahun ini tidak tunduk kepada aturan main lagi semua ada balasannya"

Bejo memang salah satu dari beberapa orang yang tidak suka warga diarahkan pak RT untuk condong ke salah satu calon legislatif.

Caleg Prapto dulu tyang warga tetangga desa itu sebenarnya banyak yang tidak suka kelakuannya dan para centengnya.

Mas Bejo tahu rasanya bila beberapa orang tidak mau ditunjuk jadi panitia KPPS sebab  banyak yang takut konsekuensinya.

Beberapa yang ditunjuk pak Dukuh mlincur alias tidak sanggup untuk bekerja.

"Mas Bejo abot, berat apalagi hari ini harus tahu aplikasi "kata Lik Dalimin ketika diajak jadi panitia.

Lain lagi mas Lesmono yang coba ditemuinya dirumah.

"Mending ngopi jadi penonton " jawaban singkat mantan generasi milenia.

Karang Gayam dusun di antara perbatasan kota dan desa di sebelah barat kota Yogyakarta.

Daerah perbatasan yang banyak pendatang dan pengaruh kota yang kental tetap tidak tergoyahkan guyub rukunnya.

Walau tahu musim berubah  panas hujan sering berganti semua pemimpin hanya berlalu saja bagai asap sampah yang di bakar di halaman rumahnya.

Namun atas nama pengabdian semua yang ditanggung di hatinya kembali membuncah karena inilah pemilu yang ketiga yang harus dijalankan saat ini.

Harus bagaimana keresahan di dada dan kecamuk isu pemilu  tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu banyak tantangan yang harus diselesaikan dengan akal bukan okol lag.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun