Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serangan Fajar

17 Februari 2024   11:53 Diperbarui: 17 Februari 2024   11:56 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua karena malam sebelum pemilihan kemarin

semua karena sebelum coblosan itu

banyak rasanan

banyak orang tidak tahu

betapa ada apa dengan pemilu tahun ini

aku diam merangkai kata sebelum ada sesuatu tak aku sangka malam ini

malam yang penuh harap untuk menjadi penentu 

siapa presiden dan caleg kita

jaga kondusifitas  pesan pak RT

jaga semua lini

jangan pernah ada yang mau menggoyang kampung kita kata ketua kampung

jangan  hiraukan isu

Beberapa hari yang lalu salah satu Caleg Gembloh berkoar

akan memberi serangan fajar

bila ada yang mau memlih kembali jabtan yang ketiga kalinya jadi caleg di kabupaten kami

para pemuda tidak yakin

tiga kali periode

tidak pernah perjuangkan nasib rakyat

lupa mau hatrik

atau  mau jungkel

terserah

malam itu udara sedikit panas

ketika pagi menjelang coblosan itu mau di mulai

mba riris depan rumahku

aku tidak menyangka

siapa yang menyimpan bayi diperutnya

ini benar-benar serangan fajar buat kami

melahirkan dini hari tadi

aku didepan rumah saja tidak tahu siapa bapaknya

aku juga tidak tahu ada tampak kehamilan riris

gila

serangan fajar itu menjadi nyata

ketika beberapa orang tahu

mba riris ternyata simpanan seorang caleg yang di rumahnya juga punya istri cantik dan bahenol

ini harus terkuak

kata beberapa pemuda

ketika pak dukuh di sambatia cuma senyum merekah di bibirnya

dan...

pak Gembloh ternyata telah melakukan serangan fajar

...***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun