Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Simpatisan Bayaran

9 Februari 2024   09:18 Diperbarui: 9 Februari 2024   10:32 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Beberapa orang berlarian masuk ke gang mencari tahu siapa yang melempar batu ke arah rombongan peserta kampanye parpol sore itu.

"Jangan lari"teriak peserta kampanye

Tiba-tiba segerombolan pemuda bersenjata lengkap lari mengejar mereka.

Beberapa kendaraan jatuh berserakan masih terdengar raungan bunyi knalpot brong mereka blombong.

"Mundur teriak satgas menyuruh mundur"tampak saling mundur dari kejaran  pemuda bersenjata tajam itu.

Saling lempar batu diantara mereka banyak penonton kampanye berlarian berlindung.

Kaca-kaca toko dan rumah berserakan terkena perang batu beberapa otang terkuka bahkan menjadi genting suasana sore  menjelang maghrib.

Petugas kepolisian dan TNI sigab datang di tempat kejadian perkara.

Raungan sirene polisi dan ambulan datang ada beberapa simpatisan kampanye dan satgas terluka.

Luka karena lemparan batu dan luka sabetan senjata tajam.

Beberapa pemuda pemicu ditangkap dengan senjata tajam ditangan arit, bendo, clurit dan klewang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun