Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petruk Mbangun Khayangan

6 Februari 2024   09:10 Diperbarui: 6 Februari 2024   09:53 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah semuai usai

Kedoknya sebagai ratu dibuka oleh semar

Petruk tetap berpengaruh di ngarcapada dan khayangan

Anaknya sang petruk yunior  maju menantang

Sang wel ngeyel petruk yunior tidak main-main

Ngarcapada goyang

Apalagi khayangan

Sang bathara kresna pun turun gunung

Mencegah ambisi petruk

Setelah kebo andini ditaklukannya

Kembang cangkok joyo kusuma dari khayangan digenganannya

Pengaruhnya tetap besar

Tidak terpengaruh kasak kusuk pesaingnya

Romo kita tetap maju

Tetap maju

Sebab istana tandingan para dewa semakin nyata

Inilah yang buat gerah lawan dan kawan

Sumuk, keringat dingin

Dan amarah yang tersembunyi

Kian dekat kursi itu

Kian badai kencang

Sementara gempa sedang berlanjut di ngarcapada

Para dewa pun turun

Menyamar sebagai mahasiswa dan guru besar

Menyamar sebagai rajyat

Butuh perubahan

Walau harus memilih yang paling bauk

Dari yang paling jelek trak recordnya

Dari tiga calon

Lapor utusan dewa kepada syang yabg wenang

....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun