Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lima Menit di Bilik Lima Tahun Rasanya Kecewa

4 Februari 2024   11:21 Diperbarui: 4 Februari 2024   11:21 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecewa  lima menit di bilik  lima tahun rasanya kecewa

Kopi itu masih dihirupnya pelan, angkringan yang ramai dari pembeli seakan sunyi di hadapannya. 

" ini tentang rasa mas" katanya sambil menghela nafas

"Nggih pak dewan" balas kang angkringan di depannya

Ramainya angkringan siang ini hanya sedikit menghibur hatinya, semua orang memanggil dengan hormat pak dewan sebab karirnya sebagai anggota dewan sudah hampir 20an tahun di negeri ini.

Arloji di tangannya di lihata sambil menghela nafas lagi gorengan dan bungkusan nasi kucing masih utuh tanpa di sentuhnya.

"Ini tentang cintaku kepada negeri ini mas" katanya melanjutnya bincangnya di angkringan itu, semua orang sudah tahu betapa berwibawanya pak dewan kala itu.

Banyak orang yang sowan di bantunya tak terkecuali yang datang itu hanya minta jatah preman karena pernah mendukungnya.

"Ini bukan cerita politik, prihatin mas aku" katanya menghela nafasnya dan asap rokoknya mengepul dari mulutnya.

"Tinggal sepuluh hari lagi coblosan pak dewan" jawab kang angkring kepadanya lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun