Ibu itu
masih teringat lima tahun lalu
tentang sebuah pilihan
pahit memang
hatinya hancur
bila mengingat lima tahunan hajatan pemilu ini
bukan hanya hartaÂ
namun semua berakhir dan menjadi nol
anak nomor satunya
suaminya
menjadi kenangannya
aku sudah mencegahmu
aku sudah melarangmu
semua ini terserah
kata itu yang disesalinya
sebab tidak bisa merubah kembali semula
kebahagian yang terenggut
mbak tidak mau dengar orang kampanye dimanapun
kok begitu
jawabannya simpel tidak mau kenangan buruk itu terlintas lagi
pahit memang
hartanya ludes untuk  menjadi caleg
suaminya sekarang pergi entah kemana
ikut sekretarisnya yang cantik itu
sementara anaknya tidak akan pernah kembali kepelukannya lagi
...aku sudah mencegahmu nak
brang breng motor
 sekelebatan bendera
hanya tinggal kenangan saja
sebab ini hanya semu sayangku
...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H