Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kaos Partai Kenangan

4 Februari 2024   06:46 Diperbarui: 4 Februari 2024   07:20 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu itu

masih teringat lima tahun lalu

tentang sebuah pilihan

pahit memang

hatinya hancur

bila mengingat lima tahunan hajatan pemilu ini

bukan hanya harta 

namun semua berakhir dan menjadi nol

anak nomor satunya

suaminya

menjadi kenangannya

aku sudah mencegahmu

aku sudah melarangmu

semua ini terserah

kata itu yang disesalinya

sebab tidak bisa merubah kembali semula

kebahagian yang terenggut

mbak tidak mau dengar orang kampanye dimanapun

kok begitu

jawabannya simpel tidak mau kenangan buruk itu terlintas lagi

pahit memang

hartanya ludes untuk  menjadi caleg

suaminya sekarang pergi entah kemana

ikut sekretarisnya yang cantik itu

sementara anaknya tidak akan pernah kembali kepelukannya lagi

...aku sudah mencegahmu nak

brang breng motor

 sekelebatan bendera

kaos partai

hanya tinggal kenangan saja

sebab ini hanya semu sayangku

...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun