Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Calon Lurah Cokro

16 November 2023   22:41 Diperbarui: 16 November 2023   22:46 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang tidak tahu Cokro yang dulu anak bandel itu pulang kerumah dengan mempertontonkan keberhasilannya setelah ikut juragan putri di kota.

"jadi kacung sepuluh tahun aku bisa apa, jadi petugas partai dan juga ajadi yang tombok sana-sini ikut bu juragan" katanya berapi-api d didepan semua orang di halaman rumahnya yang besar itu.

"kamu jadi orang sukses Kro" kata Cungkring temannya waktu di desa dulu

"aku kesini untuk jago lurah balas dendam aku semoga tuntas" katanya penuh beapi-api didepan para pendukungnya

"juragan putri sudah hilang pengaruhnya di desa"

"juragan putri sudah saatnya pensiun"

"tentang ilmu dan iman aku belajar"

"tentang cari harta aku juga belajar"

"tentang bagaimana jadi pemimpin aku juga belajar"

Kata cokro penuh berapi-api didepan  penduduk yang mendukung pencalon dirinay sebagai calon lurah di desa Bendo saat itu mereka berkumpul didepan teras rumah Cokro yang mewah dan penuh dengan  ornamen yang indah itu tidak semua orang di desa Bendo punya rumah mewah sebasar itu.

Namaun semua ianai tampaknya ilusi belaka

sore ini Cokro dengan dekengan pusatnya di tangkap polisi karena tindakannya bukan saja melawan juragan putri namun juga di tudh kriminal karena menggunakan pakdenya yang orang hukum untuk loloskan dirinya yang baru ABG menjadi calon lurah di desa Bendo tersebut

"kamu manipulasi umur kro"

"kamu masih ingusan"

"kamu palsukan KTP kan?"

"kamu terlalu kaya didesa Bendo ini kro"

"bu juragan tidak suka kamu nyalon jadi lurah"

Cokro malu ketahuan kedoknya namun tetap melaju dengan jalan ninjanya bahwa pemimpin itu yang kekinian adalah anak muda dan pemimpin bisa memutar uang jajan jadi investasi yang barokah dengan omset miolyaran setiap detik

"kaya dan calon lurah tidak salah kamu Kro?'

:tahu kan bapak aku dulu tukang kayu jadi aku ingin naik derajat dong Kring"

"namun kamu  kita ini hanya batur bu jurangan sepuluh tahun Kro"

"biaarin aku sudah makan asm garam dan semua kekayaanku aku persembehkan untuk desa Bendo jadi lurah"

"gila kamu kro ornag kaya kok pilih jadi lurah yang tidak ada apa-apanya"

"biasa saja santun dan santay saja mas bro"

"gila kamu Kro"

Semua diam dan diam Cokro memanga dari kelauraga biasa yang cenderung kere dulu namu ekonimnya bisa naik ketika bapaknyayang jadi tukanga kayu itu mengajarnya untuk bisa jadi orang dan orang tahu sekarnag siapa Cokro anak ingusan yang pengen jadi lurahh walau umurnya  belum gaduk kupingnya  ketika tangan melengkung di kepalanya.

Bapaknya jadi begundal bu juragan selama sepuluh tahun dan Cokro bisa kuliah i luar negeri dan itulah nasib usahanya berhasil dari menyisihkan uang jajan waktu kulian dan inilah yang membuat hokky bapaknya keterusan sampai sekarang.

"cokro nyalon lurah"

"cokro pengen desa jadi kaya
"ornag kaya itu harunya bangunkan desa"

slogannya yang nyata jadi nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun