Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Jogja 1965 (05)

10 September 2023   16:04 Diperbarui: 10 September 2023   16:07 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk menatap wajahmu

Ketika kita bertemu lagi


Safitri Juni1965

Puisi yang membuatku tertegun dan haru nenek benar-benar seorang seniman tulis yang keren bisik batinku, bila dulu masih bisa bertemu dan nemahi mungkin aku bisa mendengarkan kisah kasihnya dengan mas Bagus srengenge.

Sebab aku hanya diam membisu bila melihat kecantikan nenek  yang masih terpampang  foto hitam putih di dinding tembok tua rumah Biru di Godean ini, aku hanya bisa menatap haru, tidak salah bapak menyuruh kami untuk selalu membersihkan harta karun keluarga kami ini peninggalan swargi  embah kami

Tanpa aku sadari inikah harta yang tidak pernah aku bayangkan tulisan tangan nenek yang rapi dan kliping-kliping  koran saat itu yang membuatku takjub rapi dan persis  tanggal di koran yang terbit saat itu, di jogja 1965.

'Kakak pada sibuk ya?, ini lotis dn rujaknya sudah jadi" kata Nur  kepada kami

Kami berdua agak terkejut dengan Nur yang tiba-tiba sudah memberi kami rujak lotis buatan sendiri 

"Maaf ini pedas tidak dik ? "tanya Kartika kepadanya

'Hm..tidak cuma empat lombok " jawabnya sekenanya

"Benar-benar buat nafsu makan nih" jawabku enteng

bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun