Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jogja 1965 (02)

5 September 2023   21:13 Diperbarui: 5 September 2023   21:16 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Underbone kan hati-hati " sahut Safitri

" ini bukan aku membela hanya bisa menyalurkan kemilitan kami" jawab Bagus lagi

'Ya terserah kang mas saja ' jawab Safitri

Benar saja sebelum peringatan 17 Agustus 1965 gejolak politik semakin intens dan terasa dari berbagi bidang terutama tata pemerintahan yang entah mengapa menjadi panas adanya.

Upaya Soekarno untuk memperkuat kekuasaannya dengan menyeimbangkan  Nasakom ( nasionalis agama dan Komunis) membuat adu kekuatan PKI dan Tentara adalah akar dari masalah yang dihadapinya semakin kelihatan kepermukaan.

Pada tahun 1965 ini PKI telah menembus semua tingkat pemerintahan, bahkan militer mendapatkan pengaruh besar di TNI. Tentara telah terbagi, antara sayap kiri yang pro-PKI, dan sayap kanan yang dekat negara-negara barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun