"Ini rentetan dari apa yang dinamakan dewan revolusi untuk menghabisi "dewan jendral" Seru Kartika di sebelahku.
"Sedemikian cepat info hoax itu hadir di di Jogja kala itu?" Gumanku sedikit bertanya kepadanya.
Aku hanya diam file berita dari koran itu kembali mematik emosiku yang sudah ingin tahu mengapa pembunuhan itu mereka lakukan.
"mas Sandi kok diam jadi tidak kopi file ini?' kata Kartika kepadaku
File itu sungguh membuatku  meriding sedemikian mudahnya saling bunuh dalam rentetan peristiwa setelah kudeta gagal gerakan 30 september 1965 itu.
"aku sepertinya tidak jadi copy  file ini" sahutku sedikit ragu
"ini fakta mas Sandi, jangan di masukkan rasa apalagi perasaan " sambung kartika kepadaku
Kami hanya diam membisu melihat file-file jaman dulu yang entah mengapa harus aku cermati untuk memperkuat aarguementasiku tentang paper yang aku buat saat ini.
"alat komunikasi yang belum memadahai" guman Kartika kepadaku
"hanay radio, eh maaf sudah ada TVRI kan  tika ku?" jawabku kepada keraguan kartika
"kita harus masuk ruang waktu " ceplas -ceplosnya kartika membuat sebagian pengunjung perpustakaan itu melihat kepadaku