Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jogja 1965

1 September 2023   18:47 Diperbarui: 2 September 2023   13:49 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini rentetan dari apa yang dinamakan dewan revolusi untuk menghabisi "dewan jendral" Seru Kartika di sebelahku.

"Sedemikian cepat info hoax itu hadir di di Jogja kala itu?" Gumanku sedikit bertanya kepadanya.

Aku hanya diam file berita dari koran itu kembali mematik emosiku yang sudah ingin tahu mengapa pembunuhan itu mereka lakukan.

"mas Sandi kok diam jadi tidak kopi file ini?' kata Kartika kepadaku

File itu sungguh membuatku  meriding sedemikian mudahnya saling bunuh dalam rentetan peristiwa setelah kudeta gagal gerakan 30 september 1965 itu.

"aku sepertinya tidak jadi copy  file ini" sahutku sedikit ragu

"ini fakta mas Sandi, jangan di masukkan rasa apalagi perasaan " sambung kartika kepadaku

Kami hanya diam membisu melihat file-file jaman dulu yang entah mengapa harus aku cermati untuk memperkuat aarguementasiku tentang paper yang aku buat saat ini.

"alat komunikasi yang belum memadahai" guman Kartika kepadaku

"hanay radio, eh maaf sudah ada TVRI kan  tika ku?" jawabku kepada keraguan kartika

"kita harus masuk ruang waktu " ceplas -ceplosnya kartika membuat sebagian pengunjung perpustakaan itu melihat kepadaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun