Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta yang Fitri (22) Tukang kayu tua kepada anaknya

25 Juni 2023   18:18 Diperbarui: 25 Juni 2023   18:23 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan itu menyeruak 

aku ingat ketika semua berhala di hancurkan oleh ibrahim

padahal itu semua jelas buatan ayahnya

patung yang disembah berhala 

yang jadi saksi...

....

disini

sekarang semua orang berusaha meraih kursi-kursi kayu

yang empuk atas pengorbanan rakyat

lupakan penderitaan mereka

yang penting berkuasa lagi

selama mungkin

kurang tiga periode 

demi muluskan langkah

proyek besar 2045

aku tidak habis pikir

semua tersenyum lebar dalam baliho-baliho besar 

mengajak memilih

yang pernah lupakan janji

sadarlah

tukang kayu berkata kepada anaknya

selama hidupnya hanya satu kecewanya

membuat kursi bagi pejabat yang sok menang

lupa pada semua

membuat meja untuk tanda tangan para koruptor atas nama pembangunan

lupakan

anakku

sadarlah

buat apa rebutan kursi

kalau rematik, stroke mu dan jantungmu membuat mati ragamu

...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun