Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutjing Manis Pujaan Hati (07) Tentang Hati

13 Juni 2023   13:53 Diperbarui: 13 Juni 2023   14:02 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kadang orang suka berkata

tidak sebenar apa yang di lakukan

sementara banyak kenyataan yang di samarkan

terbawa angin lalu

....

Aku tidk menyangka semua menjadi nyata ketika cerita jaka tarub yang tidak patuh kepada istrinya untuk memasak padi di lubung  sehingga membuka takbir bahwa sang jakatarublah yang mencuri selendang sang bidadari. Cerita lama yang masih aku tidak bisa lupakan sejak eyang dan simbah kami bertutur lisan kala kami kecil.

Banyak orang yang peknggo ( ngepek tonggo) mulus saja samapi kakek nenek dan cucu cicit namun semua ini walau bukan hasil hati sebab perjodohan pun semakin langgeng karena niat  berumah tangga yang  niatnya ibadah semata.

"aku tidakmau bicara lagi " kata istriku kepadaku

"tentang apa dik?"tatapku penuh seleidk kepadanya,mukanya merah dan amarah di dadnya masih terdengar suara sengal nafasnya

"aku tidak bisa berkata-kata mas,'jawabnya semakin aku ingin tahu

'ini tentang apa sayang?',tanyaku penuh selidik 

"aku harus bagaimana mas tenatng Lastri adikku itu" jawabnya membuatku sedikit lega  ini tentang adiknya yang kawin cerai dan kawin cerai hampir empat kali ini.

"lha begitu mau cerai lagi ?"

"ya mas, aku jadi malu to?'

"tidak malu..biasa saja dik"

"ini tentang cinta yang cepat menyebar di seluruh kampung mas"

"itu bukan kelakuan, namun doyan"

"lelaki senangnya begitu.."

Aku diam karena aku sebagai ellaki sepertinya mahluk yang sedikit banyak membuat seorang wanita itu "dipermainkan" namun kasus lastri ini semakin akau tidak bisa berbauat banyak, ing  astane wong wedok kok yo iso bola-bali kawin cerai, ngluwihi wong lanang, dugaan orang kiri kanan karena 'kedunung" roro mendut atau roro jongrang

Semua orang sekarang sudah merasa lumrah kalau seseorang bisa jadi gonta-ganti bojo sama persis ketika beli baju baru dan suka-suka mereka  karena menuruti hawa nafsu mereka dan inilah yang dinamakan manusia modern yang menghambakan media sosial dan juga gadget mereka.

Semakin modern kita seamakin hilang rasa tabu itu dan juga rasa malu  yang ada dalam diri kita sebagai umat manusia , sebab medsos dan juga komunikasi merubah semua kehidupan dan pola pikir kita. Sungguh penemu telepon dan juga kertas seakan  amlu mengahdapi manusia midern saat ini.

halalkan segala cara dan lupakn proses itulah kita  sekarang, lama duduk didepan Hp dan semua di layani tanpa jalan dan usaha keras online  generasi rebahan dan onlin semakin nyata.

Semakin yakin

semuanya sama dan seakan tidak ada bedanya inilah yang namanya periubahan prilaku nyata kita umat manusia yang masih melata di muka bumi ini dan aku tidak bisa mengubah semua yang ada ini menjadi lebih baik menurut versiku itu juga sebuah kenyataan yang entah mengapa aku tidak bisa lakukan untuk smeuanya.

"bila semua ini menjadi nyata aku akan..' 

'akn menikah lagi ?"

"tidak"

"tenanen mas?'

"aku bukan PNS dan TNI Polri"

'yang bisa poligami?'

"ya.."

"wah..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun